mungkin ini akan sedikit panjang. hehe mau flashback sekalian ngisi waktu luang dengan nulis.
jadi aku menikah sama aim tepat di hari ulang tahun aku, 28 juli ehehe (soal tanggal emang aku sendiri yang nentuin :) suami sama keluarga ikut2 aja wkwk) sebelum sampai nentuin ke tanggal pernikahan sebenernya Banyak banget lika-liku yang aku jalani bareng suami. mulai dari restu orangtuaku, godaan mantan yang mendadak lebih tamvan (astagfirullah :"D padahal aim 50x lebih tamvan :"))), sampai tetangga yang selalu mengintervensi. eh iya btw masalah restu orangtua ku sebener.a lebih ke penentuan waktu pernikahan sih, bapak aku sebenernya fine aja aku pacaran sama aim, tapi bapa gamau kalau putrinya nikah sebelum lulus kuliah tapi akhirnya karena melihat usaha aim dan keluarganya untuk meminang aku, bapa luluh juga menikahkan anak sulungnya meski smpai sekarang masih berstatus mahasiswa :) (makasih pak, cinta pertamaku :*). Aim sendiri sebelum menikahi aku bukan cuma berjuang meyakinkan bapa aku tapi juga keluarga besar aku yang notabene sama alasan.a sama bapa aku (salut aku sama kamu a :) terimakasih tetap mau merjuangin aku meski banyak yang lebih dari aku).
aku sendiri awalnya punya isme anti sama pernikahan dini (padahal usia aku saat nikah juga udah ga masuk kriteria nikah dini sih) tapi aku adalah wanita yang dulunya punya ekspektasi jadi wanita karir dan menikah di usia 27/28 tahunan lah. who knows, sampai akhirnya aku menyadari bahwa pilihan untuk menjadi "pelaku nikah muda" bukan hal yang buruk, apalagi di dasarkan niat yang baik. tapi itu kembali lagi ke perspektif masing2 yaa.
setelah aku, orangtua dan keluarga besar yakin untuk menerima lamaran imam, itu juga setelah hampir 4 taun imam (aim) berjuang meyakinkan. ternyata datang polemik lain haha. iya, ini datang dari pihak eksternal yaitu tetangga aku dan teman2 mamah yang ga tau kenapa bersikeras menentang pernikahan aku atas alasan aku harus lulus dulu kuliah, harus banggain dulu orangtua, kerja yang bener, sekolahin adik aku dsb. aku tau niat mereka baik :) tapi cara mereka memberitahu aku dan orangtuaku malah cenderung menginterupsi, bahkan beberapa dari mereka mencurigaiku MBA (Married by Accit) hanya karena menikah saat masih kuliah :")) . tapi aku dan aim tetap melangkah karena percaya dengan niat lillah akan membawa berkah. Yaaa~ dan sekarang aku telah menjadi istri dan alhamdulillah sedang berproses menjadi ibu :) .
#CeritaPernikahan
Widi juliana lestari