Vaksin Campak & Rubella

hai mommy. Perlu diluruskan kembali faktanya bahwa Vaksin MR tidak "memiliki kandungan" babi tetapi yang betul adalah "dalam proses menggunakan unsur" babi. Kedua hal tersebut berbeda ya mom. Saya berikan contoh lain vaksin polio injeksi (IPV) yg dlm proses pembuatannya menggunakan enzim tripsin babi sebagai katalisator, namun di hasil akhir vaksin enzim babi tersebut sudah tidak ada. Produk vaksin bersih dari katalisator . MUI sendiri sudah mengakui vahwa vaksin adalah satu-satunya metode imunisasi inilah mengapa vaksinasi dianggap darurat sehingga walaupun dlm proses pembuatannya "bersenggolan" dengan babi, vaksin diperbolehkan. Jika masih ragu saya pikir mom bisa berkonsultasi dengan vaksinolog dan ahli agama dan jangan mudah percaya dengan pihak-pihak yang mengatakan bahwa vaksin tdk dibutuhkan. Vaksin punya manfaat yang sangat besar bukan hanya untuk anak mom tapi untuk semua anak. Dengan berpatisipasi Mom tdk hanya menjamin kesehatan anak mom tapi juga kesehatan anak lainnya. 🙏🙏🙏

Halo, Bunda. Vaksin tersebut memang penting untuk buah hati agar bisa mencegah risiko terkena penyakit kedepannya. Dan imunisasi yang Bunda maksud ini manfaatnya jauh lebih banyak daripada mudaratnya. Buat selengkapnya Bunda bisa baca artikel ini ya Bunda https://id.theasianparent.com/vaksin-mr-tidak-ada-logo-halal/ Tapi keputusan tetap ada di tangan Bunda ya hehehe

kalau org dulu, masih sehat dan belum banyak penyakit beredar. kalau sekarang org sudah makan' yg gak sehat, penyakit banyak dmana'. lebih baik vaksin. kalau pun mengandung babi, asal diniatkan untuk kesehatan gpp kok. jangan sampai menyesal dikemudian hari aja klo gak vaksin.

Promo terbesar expert care sudah dimulai, diskon hingga Rp.100.000 sedang berlangsung di shopee, ada juga voucher diskon 100% alias gratis bagi bunda yang beruntung. Buruan cek di https://shope.ee/9UfEMMqqTg (id-70860)

sebaiknya divaksin bun.. sekarang sudah mulai banyak yang tidak memvaksin anaknya sehingga kasus2 penyakit yang sudah lama hilang muncul kembali seperti difteri, pertusis.

hoax kok, saya pernah konsultasi langsung sama ustadz yang emang dia udh s2 kedokteran juga