1 Các câu trả lời
Jawabannya tergantung pada kebutuhan ibu hamil. Apabila pola makan ibu sudah mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil dan janin, ibu tidak diwajibkan untuk minum susu. Karena tanpa harus minum susu, sebenarnya ibu bisa memenuhi asupan gizi saat hamil dengan mengonsumsi makanan sehari-hari. diatas kutipan artikel alodoc ya mam. Hamil pertama, kedua, ketiga saya ga minum susu. dari kecil saya ga suka minum susu. anak2pun demikian susu hanya cemilan bukan kebutuhan selepas asi 2,5 tahun. saya pernah tanyakan bahaya tidak ke dokter kandungan saya. beliau bilang tidak apa2, karna saya masih makan makanan bergizi, minum vitamin hamil yg mengandung aha dha, minum kalsium tambahan, konsumsi penambah darah walau tidak setiap hari. susu kandungannya seperti vitamin yg di berikan dokter. hanya kelebihannya membantu nutrisi tambahan dan kandungan pelengkap lain misal aha dha, zat besi, asam folat, kalsium. cukup membantu untuk yg sulit makan/kurang gizi nutrisi/malas minum vitamin berbutir2. dokter kandungan saya juga bilang terlalu campur atau tumpang tindih asupan vitamin yg masuk ke ibu hamil jg kurang baik karna dapat memicu hypervitaminosis. bahayanya saya kutip dari pop mama ya : Dilansir dari everydayhealth.com, overdosis vitamin selama kehamilan dapat berakhir bahaya. Overdosis vitamin A, D, E, atau K, dapat menimbulkan ancaman efek samping serius bagi nyawa sang Ibu maupun janin dalam kandungan. Yang harus diwaspadai adalah apabila ibu hamil kelebihan kalsium dan zat besi. Penelitian yang dimuat di New York Times juga menyebutkan bahwa ibu yang mengonsumsi vitamin A berlebihan, di atas 10.000 UI per hari, sebanyak empat kali selama kehamilan akan melahirkan bayi yang mengalami malformasi pada kepala, jantung, otak, dan sistem sarafnya. sedangkan gejala hipervitaminosis kehamilan cirinya : Gejala Overdosis Vitamin Overdosis vitamin bisa terjadi apabila seseorang mengonsumsi vitamin lebih dari satu jenis. Pada ibu hamil, gejalanya bisa mirip dengan kondisi kesehatan akibat kehamilan. Tetapi ada perbedaan yang muncul, antara lain: Air seni pekat, sering buang air kecil, sembelit, diare, kehilangan nafsu makan, mual, sakit pada perut, otot-otot lemah, nyeri otot, sendi, atau tulang, kulit berwarna kekuningan atau oranye, gatal atau ruam, sakit kepala, kelelahan, perubahan suasana hati, detak jantung cepat atau tidak teratur, iritasi mata, sensitif terhadap cahaya, bibir pecah-pecah. semoga jawabannya membantu yaaa ☺