Perjuangan Ayah
Lagi-lagi Surabaya diguyur hujan. Waktu menunjukkan pukul 21.30, harusnya suami sudah dirumah. Aah semoga hujan lekas reda. Saya menunggu sembari ngajak ngobrol si janin,"hallo anak mamah lagi apa? kangen ya mau dielus-elus Ayah pakai minyak telon?" Kemudian si janin menendang-nendang perut saya. Jika malam hari memang selalu langganan dielus perut dan punggung sampai janin dan Saya tertidur. Dan waktu telah menunjukkan pukul 23.01 ketika pintu diketuk. Suami datang dengan basah kuyup sambil membawa paket besar yang di bungkus jas hujan. Setelah suami berganti baju dia berkata,"maaf ya sayang, aku pulang telat, karna tadi menunggu paket datang dari Tokopedia, kemudian baru pulang" "emang paket apa?" tanyaku. "buka aja" Akupun kaget! Isinya adalah seperangkat persiapan melahirkan. Padahal kita belum ada rencana untuk membeli karna masih belum siap secara materi. Aku menangis bahagia, berkali-kali memeluk baju-baju kecil yang dibeli suamiku. Sangat lucu! Itulah suamiku, dia yang berjuang dan berusaha memenuhi kebutuhan kami. Dia tidak pernah membuat saya stres kepikiran bagaimana ini dan itu. Seringkali dia berkorban hanya untuk memenuhi ngidam/keinginan saya dan bayi yang terkadang nyeleneh. Anakku pasti bangga punya Ayah seperti Dia. Di usia kehamilan 32 minggu ini Aku dan Suami #SiapKetemuAnakku