Persalinan di usia kehamilan 34w

Hanya ingin berbagi pengalaman melahirkan bayi prematur pada kehamilan pertama saya. Saat itu tanggal 16 Agustus 2019 saya harus segera melahirkan baby saya yang masih berusia 34w. Dari hamil usia 24w, saya sudah sering kontraksi. Saya kira ya hanya kencang biasa karena mungkin kelelahan. Hampir setiap hari perut saya kencang sejak 6 bulan. Saat bekerja, padahal ya kerjaan saya juga gak berat-berat banget, cuma di ruangan periksa ibu hamil juga (ibu hamil periksa ibu hamil ?) , bahkan saat malam suka tiba-tiba kencang dan terbangun. Kalau sudah kencang gitu rasanya sesak banget. Oh iya kehamilan saya cukup banyak drama, dari yang mual muntah setiap hari dari usia kandungan 8w, HB sempat terjun bebas dari 11.8 jadi 9.2 (tapi alhamdulillah di 32w naik jadi 10.8), kencang-kencang yang hampir setiap hari. Rasanya.. ya hanya bisa menikmati aja. Tapi bersyukurnya, janin saya sehat selalu tiap saya usg. Saya usg rutin sebulan sekali sejak tau saya hamil. Kalau periksa detak jantung janin biasanya periksa sendiri kalau dirasa kontraksinya agak lama. Sampai akhirnya saat usia 33-34w, teman saya yang sesama bidan menyarankan saya untuk ctg, soalnya menurut dia kontraksi saya itu sudah seperti kontraksi saat persalinan. Akhirnya saya ctg dan hasilnya memang sudah ada his, 2x dalam 10 menit. Alhasil saya besok nya gak masuk kerja dan ke rumah sakit untuk usg. Iya rencananya sih cuma mau usg, tapi ternyata dokter menyarankan untuk pematangan paru karena dari hasil usg, sudah 35-36w tapi janin cenderung kecil (2.1kg), sudah ada his, janin sudah takikardi, kepala janin sudah masuk pintu atas panggul dan sudah dibawah banget. Fix, lengkap lah saya harus dirawat. Tanggal 15 Agustus 2019 jam 17.00 saya pun dirawat untuk pematangan paru, diberikan terapi tokolitik untuk mengurangi kontraksi dan saat di ctg lagi ternyata hasilnya makin memburuk. Alhasil saya di rujuk ke rumah sakit tipe B yang ada NICU nya. Jam 22.00 baru dapat kamar di RSUD yang memiliki NICU, jam 02.00 baru berangkat. Sampai di RSUD saya di observasi dulu, di VT juga dan belum ada pembukaan tapi sudah keluar lendir darah (keluar lendir darah karena di VT :( ) Pagi nya, jam 08.00 saya usg lagi, dan ternyata hasilnya makin memburuk. CTG non reaktif, janin masih takikardi dan sleeping baby, gagal tokolitik (kontraksi malah semakin sering dan kuat tapi gak sakit sama sekali). Alhasil harus SC Cito. Tanggal 16 Agustus 2019 jam 10.00 saya naik ke ruang operasi, jam 10.19 baby saya, Azriel Rafka Achmadi lahir dengan SC. Berat 2.2kg panjang 43cm di usia kehamilan 34w. Alhamdulillah nangisnya kenceng banget, kulitnya pun merah, gerakan tonus nya aktif. A/s 9/10, jadinya gak masuk NICU, hanya di observasi di perina. Rafka sempat dirawat 2 hari karena kuning saat usia 5 hari. Tapi setelah itu bisa pulang, saat usia 1 minggu, beratnya turun jadi 2.1kg, setiap hari tidur terus, saya harus pasang alarm 2 jam sekali untuk menyusui. Oh iya, alhamdulillah asi saya sudah keluar sejak saya hamil 5 bulan. Jadi saat melahirkan sudah bisa meng-ASIhi walau sedikit-sedikit. Dan untungnya reflek menghisap nya Rafka sudah baik, cuma memang harus sering dibangunin. 2 minggu pertama setiap malam saya nangis karena merasa bersalah, khawatir dengan keadaan Rafka yang lahir prematur dan bblr, tapi berkat dukungan suami saya bisa lalui semuanya. Dan saat Rafka berusia 1 bulan 1 hari, alhamdulillah beratnya naik jadi 3.05kg dan panjangnya 49.5cm. Sekarang usia Rafka 1 bulan 24 hari, belum nimbang lagi sih. Semoga saja beratnya ideal. Untuk perkembangannya, sekarang kalau ditengkurepin, kepalanya mulai ngangkat-ngangkat sekitar 5-10 detik. Semoga saja Rafka bisa mengikuti perkembangan sesuai usia nya. Amin. Panjang juga ceritanya hehe. Terimakasih yang sudah menyempatkan untuk membaca. *foto 1 : Rafka usia 4 hari foto 2 : Rafka usia 5 hari Foto 3, 4, 5 : Rafka usia 1,5 bulan.