Sharing ya Bund, ini apa yang kurasa soal perlekatan, terutama sebelum dan setelah terapi tongue-tie.
Aku juga udah konsul untuk DBF ke konselor laktasi selama hamil, sudah diajari cara yang benar gimana. Pas prakteknya, susah banget. Anaknya rewel, ga betah, terus ntah kenapa lepas-lepas terus tiap nyusu. Akhirnya konsul lagi, ternyata anakku tongue-tie. Setelah terapi, coba lagi perlekatan seperti yang diajarin sebelum-sebelumnya. Eh, bisa akhirnya..
Cara perlekatannya, posisi bayi dan kita nyaman dulu. Posisiku dulu craddle/football (bisa dilihat di internet). Kepala, leher-tengkuk, bahu, dan pinggang itu harus satu garis lurus. Perut bayi nempel dengan perut kita. Pas anak didekatkan ke payudara lalu mulut terbuka, jepit daerah areola payudara untuk masuk ke mulut bayi, lidah bayi ada di bawah payudara. Jepitnya kayak jepit mau makan burger gitu.
Tandanya perlekatan sudah oke; hisapan terasa kencang dan pakem, ngga longgar hisapannya dan ngga mundur-mundur kepala bayinya, bibir atas dan bawah itu terbuka (kayak dower), badan anak sesuai postur tadi dan rileks, terdengar suara tegukan setelah beberapa kali hisap. Yang kurasa di payudara sih.. hisapannya pas, ngga sakit-sakit putingnya, dan terasa mulut anakku ngunci gitu. Semoga membantu ya Bund 👍
Rania Abdullah