IbuJuara (Lahiran dimasa Pandemi Covid19)
Hallo bunda-bunda kehamilan adalah kabar yang menggembirakan apalagi sudah ditunggu kedatangan sang buah hati. September 2020 bulan dimana hari bahagia itu tiba garis 2 😊 walaupun saya dan suami baru menikah bulan agustus 2020, ini rejeki kita. Alhamdullilah Allah percayakan kami untuk segera menimbah buah hati. Masa kehamilan, mual di trismester pertama, turun berat badan itu yang aku rasakan. Trimester kedua bahagia bukan kepayang tahu jenis kelamin sang buah hati. Tapi ada yang beda mulai trimester ini pademi corona atau covid19 menyerang indonesia, mulai was-was hamil dimasa pademi harus ekstra hati-hati dimasa kehamilan mengijak trimester ke2 ini. Mengijak di trimester ketiga persiapan pernak pernik perlengkapan baby. Mulai mikirin mau lahiran dimana, dan akhirny memutuskan lahiran di bidan yang selama ini kita priksa diawal kehamilan. 38W saran bidan agar lancar persalinan disuruh makan nanas,olahraga dan sebagainya, hingga 39W 2D belum ada tanda-tanda baby mau lahir. 39W 3D pagi hari mulai ad bercak cokelat, udah takut pagi hari langsuk ke bidan untuk cek apa itu udah jadi tanda baby mau lahir, ternyata benar sudah mulai pembukaan 1/2, alhasil disuruh pulang karena masih pembukaan 1/2. Keesokan harinya kecokelatan banyak ditambah ada darah kembali kebidan lagi ternyata masih pembukaan 1, bidan mengajurkan pulang lagi. Namun bidan sudah memberi saran buku KIA ditinggal di bidan tersebut dikarenakan sudah akan lahiran, agar saat mules tiba buku KIA tidak tertinggal. Sesampai dirumah jalan-jalan, main gym ball agar pembukaan cepat, kesorean harinya dapat whasapp dari bidan (sebut bidan A) ternyata tempat bidan tersebut di lockdown karena masuk zona merah 😢 binggung bukan kepayang, buku KIA yg ditinggal suruh ambil dan kita di beri saran ke RS sebut saja B. Malam hari mules melanda saya diantar ke B sesuai dengan rujukan bidan A disana di cek ternyata masih pembukaan 3, diajurkan untuk pulang lagi karena masih pembukaan 3. Ditengah perjalanan yang memang lumayan jauh rujukan dari bidan A, mulai lah mules lagi berhentilah kita ditempat priksa kehamilan sebut saja bidan C, disana udah mules dalam hati "sabar ya dik", dibidan C tidak menerima lahiran karena saya belum pernah priksa disana😥😥 dalam hati "ya Allah ko tega banget bidan ny ini udah mules" (mulesnya datang dan pergi). Tapi saya selalu berfikiran positif mungkin baru masa pandemi jadi bidan C tidak menerima sembrangan pasien. Jalan lah pulang berfikir bidan mana yang deket agar tidak lahiran di rujukan atau B karena B adalah RS, takut juga lahiran di B karena masa pandemi saat itu, akhirnya ada opsi di bidan D, alhamdullilah disana diterima dengan baik. Bisa lahiran disana di cek lah dan masih pembukaan 3 1/2, karena jarak rumah tidak jauh disuruhlah pulang kalau sudah mules sering disuruh kesana, dari pulang dari bidan D tidal bisa tidur mules datang dan pergi 5 menit sekali auto subuh ke bidan d di cek lagi ternyata masih sama 3 1/2, dirasa sudah 4 hari pembukaan ny lambat bidan D menyarankan untuk rawat inap saja, tanggal 16 Mei 2020 masuk rawat inap. Sore harinya bidan mengambil tidakan untuk dinfus dan dipantau detak jantung baby dan pembukaan, detak jantung bagus tapi pembukaan tidak kunjung tambah, alhasil karena sudah 4 hari seperti itu dipaculah. Pacuan pertama cuman berefek mulas hebat dan pembukaan hanya nambah 1/2. Dipacu hingga 4x dan pembukaan setiap 4 jam hanya nambah 1/2 kalau tidak 1. Keesokan harinya 17 Mei 2020 pembukaan baru 6, udah egk kuat buat ngapa*in tapi harus kuat, jalan-jalan, jongkok berharap nambah pembukaan dan benar, langsung mulas hebat ternyata sudah pembukaan 8 dan air ketuban pecah, dalam hati "alhamdullilah 1 langkah lagi bakalan ketemu sang buah hati". Air ketuban pecah 07.30 dan saat itu persalinan dimulai 1 bidan dan 4 perawat yang membantunya sampai 2 jam kemudian baby belum lahir. Perjuangan masih berlanjut akhirnya pukul 10.30. Dan baru bisa ketemu baby pukul 13.00 karena jahitak yang banyak dan nunggu bisa bangun dulu. Terlepas dari perjuangan harus wira wiri dari bidan A,B,C, dan akhirnya ke D saya bersyukur bisa lahiran dengan selamat dan sehat dan bisa ketemu sama baby yang super ganteng 😍😍😍😍 #IbuJuara