Diagnosis Blightend Ovum (Hamil Kosong) update 26 April 2019

Hallo, Bunda. Ini postinganku  tanggal, 11 Maret 2019 dengan sedikit tambahan karena pulang kantor suamiku meluk aku sambil nangis. Makasih ya, Bunda-Mommies yang udah komen2 kemarin. Mohon bagi semangat lagi, ya. Aku baru nikah Desember kemarin. Hari pertama mens terakhir 11 Januari lalu. Seneng karena hamil. Ga lama lagi akan jadi orang tua. Tapi, hari ini sedih, Bund. (btw, itu tgl 11 Maret). Perdana cek kandungan di dokter kandungan, di usia 7 minggu 3 hari lewat USG abdomen sama transvaginal. Dokter bilang ga ada janin yang terlihat di kantung rahimku. Kantungnya kosong. Biasanya, usia 7 minggu itu udah ada janin yang keliatan. Ini ga keliatan apa-apa. Gelap semua. Diagnosis pertama katanya BO alias hamil kosong. Nanti aku posting fotonya, Bund. Sedih super duper stres. Padahal, ga ada flek dari awal telat mens. Sempet bilang kram perut dikit. Dokter bilang itu mau kontraksi keguguran. Kalau tiba-tiba pendarahan langsung ke UGD aja.  Tapi, baca-baca, kram pada orang hamil itu biasa. Dokter ga ngasih vitamin atau obat penguat apa pun dan minta aku datang 1 minggu lagi. Karena kebetulan pas aku lagi sakit demam, flu berat dan batuk, aku cuma diresepin obat antibiotik dan pereda batuk, seperti ambroxol, sanmol, dan sejenisnya. Suami syok. Lebih banyak diem meski juga menguatkan. Mertua malah kayak sedih campur kecewa. Malah bilang "yaudahlah ya, Nduk, kalau dokter bilang harus dikuret ya nggak papa. Dikuret aja. Nggak usah maksain buat dipertahanin. Ibu dulu juga pernah BO, pas usia 43 tahun, tapi akhirnya dikuret. Nggak ada flek. Nggak kram juga. Mungkin ini jawaban dari Tuhan karena kalian masih belum siap jadi orang tua. Terbukti, banyak masalah yang belum bisa kalian selesaikan dengan baik meskipun kalian udah dewasa kan." Aku bergejolak. Aku ga mau. Aku ngerasa janin masih ada. Akhirnya, ibu mertua menyuruh aku banyak doa. Biar Tuhan yang ngasih kehendak. Trus, agak membesarkan hati disuruhlah cari second opinion lewat dokter lain. Aku WhatsApp ibuku dan saudara kembarku (fyi, aku beneran kembar cewek-cewek lho) yang udah pernah dikuret. Mereka menguatkan. Dibilang, tunggu dulu. Jangan keburu dikuret. Pasti janinnya masih sembunyi. Mereka minta aku banyak-banyak berdoa. Sedih banget emang. Bahkan, sampai sore ini (btw, ini kemarin tgl 11 Maret) debat di WhatsApp sama suami gara-gara dia malah bikin status "SABAR". Aku yang lagi sensi banget jadi ngerasa gagal sebagai seorang istri. Dan, minder untuk bisa jadi ibu. Aku pulang dari RS sempet mual-mual pun dibilang. "Padahal, kosong lho ya. Ga ada isinya." FYI, Bunda, aku pas kena flu, batuk, panas lidahku pait banget. Jadi, kayak gampang mual juga. Dan, gatau pas telat mens ini aku gampang banget kayak masuk angin. Sharing semangat, ya, Bund. Trims. Aku masih ngerasa ada janin di perutku. Dia kayak masih bilang, "Bunda, Bunda, aku di sini." Tapi entahlah gimana nantinya Allah kasih petunjuk. Update tanggal 26 April 2019 (Jumat) Terima kasih Bunda-Mommies yang sudah komentar di feed ceritaku ini. Respons dan respect kalian luar biasa. Merasa dikuatkan. Merasa tidak sendiri. Sampai-sampai ada beberapa komen yang disertai foto USG usia 7, 8, atau 9 minggu. Keren! Sekali lagi, terima kasih. Semoga Bunda-Mommies di sini sehat semua, ya. Aamiin ❤️ Ada satu pertanyaan yg membuat aku terheran-heran, "Kenapa BO ini sering terjadi pada ibu-ibu muda zaman milenial sekarang ini, ya. Dulu 20 s.d. 30 tahun lalu, para ibu tidak banyak yg mengalami ketidaknormalan kehamilan, seperti BO ini. Tapi, ini belum ada survei juga sih. Cuman liat di kanan-kiri tetangga sana." Mungkin Bunda-Mommies ada yg mau kasih pendapat, ya. Anyway, aku mau cerita kelanjutan nasib calon debay-ku. Pada akhirnya, malam sebelum 1 April, aku HB sama suami. Tapi, pagi aku periksa CD. Aku flek. Panik. Aku pergi ke dokter second opinion, kehamilanku dicek ulang. Usia yang seharusnya 12 minggu mundur menjadi 6-7 minggu. Sedih sekali. Ukuran kandungan juga mengempis dan menciut. Itu menjadi tanda bahwa kandunganku tidak normal. Aku periksa ke dokter kandungan RS Siloam Surabaya. Dokternya ini berbeda dg dokter sebelumnya yg di RS Mitra Keluarga Darmo Satelit, Surabaya. Dokternya lebih talkactive. Biaya periksa, tindakan, tebus resep sama-sama lumayan mahal. Aku sempat stres kehabisan uang sekian juta, padahal masih awal bulan. Tapi, tak apa demi kesehatan. Bagiku bukan uang yang bikin sedih, tapi lebih ke "aku kehilangan kesempatan menjadi seorang ibu pada tepat setelah hampir dua bulan menikah". Aku pikir aku ini subur dan segera isi seperti orang-orang sekelilingku yang ga sampe dua bulan udah isi semua alias hamil. Sedih memang. Tapi, mau bagaimana lagi. Ini takdirku. Ini jalan hidupku. Orang yang lebih besar ujiannya daripada aku juga banyak sekali. Jadi, aku harus move on. Move away. Move up. Strong. Hal positif dari peristiwa ini adalah ketika aku diresepkan obat aborsi oleh dokter (((tidak dikuret, dokternya ga mau ada luka di mulut rahim krn kuret))) utk mengeluarkan kandungan yg tdk berkembang, aku banyak merenung. Apa hikmah semua ini? Ya. Aku belum bisa berdamai dg diri. Dg masa peralihan dari jomblo yang mandiri ke status menikah yang apa-apa harus izin dulu ke suami, aku harus belajar berkompromi. Aku juga harus belajar manajemen hati. Ga boleh iri liat yang kehamilannya baik-baik aja. Ya, mungkin ini waktunya aku berintrospeksi. Aku juga berpikir. Suami dan aku masih sering cek cok. Aku lebih banyak mengalah dan diam. Tidak baik juga kalau saat sedang hamil emosi jiwaku cenderung negatif. Emosi negatif yg sering terpendam akan mempengaruhi jiwa debay juga kan. Aku belum benar-benar siap menyambut kehamilan itu sendiri. Meski demikian, sewaktu tiga bulan (12 minggu) hamil, aku menikmati masa trisemester pertama. Minum susu, makan telur, minum vitamin, banyak baca soal info kehamilan, donlot aplikasi kehamilan di hape, diperhatikan lebih ortu dan teman-teman kantor, dll. Walaupun sering aku harus berkali-kali menangis karena aku semakin manja ke suami sementara suami kadang tidak paham itu. Aku menikmatinya masa itu. Sekarang sudah 26 hari berlalu, aku mencoba mencintai diri sendiri. Oh, ya, saat aku kembali kontrol ke Obgyn RS Siloam tsb. Aku ditimpa kesedihan bertubi-tubi saat diperiksa. Katanya, vaginaku ketika dibuka dg alat cocor bebek, mulut rahimku luka dan lubangnya besar. Entah apa sebabnya? Dokternya sendiri tdk tau, apalagi aku yg awam. Katanya, mungkin karena aku yang hidupnya tidak higienis. Ada jamur. Ada keputihan yang dibiarkan terlalu lama. Hingga keluar darah dan cairan keputihan tidak normal yang gatal sekali. Aku sedih. Separah itukah aku sebagai perempuan? Aku terdiagnosis erosi portio. Aku cek ke google. Baca-baca. Ngeri, tapi katanya itu bs terjadi ke siapa pun. Masih kata dokternya, infeksi jamur adalah penyebab keputihan dan itu yang menyebabkan mulut rahimku luka. Dan, masih kata dokternya, infeksi jamur itu juga yang mungkin menyebabkan janin bisa mati dan tidak berkembang. Aku jadi merasa bersalah atas gugurnya calon bayiku. "Karena bundamu ini, Nak. Akhirnya, kamu harus pergi, ya." Sedih. Lagi-lagi hanya itu yg bisa aku rasakan. Ya, aku berulang-ulang mengusap air mata kala sendiri. Meski aku blm melihat setitik putih di layar USG di dalam kandungan, aku merasa dia (calon debay-ku) ada. Oh, ya, saat aku mengeluarkan kandungan dari vaginaku. Rasanya sakit sekali. Nyeri. Kalau orang Jawa bilang, seperti dilepen pas menstruasi, tapi berkali-kali lipat rasanya. Campur aduk rasanya pengen puppy, pipis, dan nyeri perut rasanya. Beginikah orang melahirkan nanti rasa kontraksinya? Ah, apa pun itu aku semalaman tdk bs tidur karena perutku sakit sekali. Suami sampai tidak tidur juga. Menemaniku. Memelukku. Cuddling (peluk dari belakang). Sambil ikut menekan perutku yg aku tekan duluan, tangannya yg lain menggenggam tanganku. Tes. Aku nangis. Aku mengigit bibir menahan kesakitan. Ada sesuatu yg besar keluar dan tertahan di CD-ku. Aku merasa udara panas di sekitar CD-ku. Apakah itu plasenta, tempat calon debay-ku akan bertumbuh kembang? "Dia keluar, Ayah. Tempat adek (calon bayi) keluar." Aku meronta. Ketakutan dan sedih. Gemetar saat membersihkannya di CD-ku di kamar mandi. Suami memelukiku. Menguatkan. Meski aku tau, dia pasti jg sangat terpukul apalagi dia yg berusaha percaya kalo aku hamil meski udah di-diagnosis suspect BO. Berangsur-angsur rasa sakit itu berkurang. Kantung kandungan alias plasenta yg keluar itu aku simpan untuk diperiksa di laboratorium patologi anatomi. Tujuan diperiksa adalah "Apakah ada sel kanker yg tumbuh ganas di situ, dan kelainan-kelainan lainnya?" Alhamdulillah seminggu kemudian hasil lab keluar. Aman. Gumpalan daging kandunganku terbukti sisa kehamilan dan tidak ada apa-apa. Alias normal. Well, aku cerita lagi, ya, Bund. Kalau vaginaku tadi kan dibilang kena erosi portio. Sesudah ditindak oleh dokter seperti itu. Hal menyakitkan lagi yg terdengar dari bibir dokternya adalah rahimku agak turun. Katanya, udah kayak orang yg pernah melahirkan. Prolaps uteri. Bahasa ilmiahnya gitu. Bahasa awamnya, turun rahim, turun beruk, atau peranakan turun. Aku sedih untuk sekian kalinya. Keluar dari ruang periksa aku menangis. Kalimat-kalimat menghakimi diri sendiri muncul satu per satu. Umurku masih 28 tahun. Aku tdk pernah berpacaran. Aku tidak pernah berhubungan seks. Menikah adalah hubungan seks-ku pertama kali. Tapi, kenapa begitu. Oh, apakah aku jarang olahraga? Apakah dulu waktu aku hidup indekos sendiri angkat-angkat galon. Apakah-apakah? Terus begitu. Ngerasa jadi istri yg sakit-sakitan. Ngerasa ga bisa melayani suami dan melaksanakan kewajiban istri dg baik. Ngerasa lebih baik suami itu menikah lagi. Dan, ouh, aku ngerasa sebaiknya aku tidak menikah saja. Benar-benar pikiranku kacau. Sedih sekali. Apalagi, dokter yg sempet bilang. "Ini kalau keputihan ya pembuahan sel telur dan spermanya jadi ga bagus. Mbak jg harus turun berat badan biar ga kecil-kecil sel telurnya. Suami suka yg seksi lho. Jangan gemuk. Orang gemuk itu mahal. Sakit-sakitan, dll. Bukan begitu, Pak? (((Melirik ke suami yg menemaniku saat kali kedua periksa)))" Beberapa kali dokter itu mengatakan kalau aku parah banget gemuknya. Padahal, menurutku sendiri iya emang gemuk tp masih dalam batas wajar. Suami dan ibu mertuaku jg tidak terima aku dibilang gemuk banget. Menurut mereka aku ga gemuk2 banget. Memang iya gemuk, aku naik BB setelah menikah dan hamil. Yg biasanya 55--58 kg jadi 64--65 kg dg tinggi 159--160 cm. Namun, bagaimanapun itu, kata dokternya, aku gemuk. Dan, itu yg bikin BO. Selain, bs juga kualitas sperma suami. Nah, suamiku ini juga disuruh periksa ke lab. Apakah baik atau tidak. Uang lagi, Bunda-Mommies. Bulan April adalah bulan habis-habisan. Gaji hanya mampir saja. FYI, aku bekerja jadi guru bimbel full time. Masuk pagi jam 8.00 pulang jam 22.00. Mungkin ini juga yg bikin aku stres. Seharian di tempat kerja. Jam kerja tidak wajar. Perjalanan rumah ke kantor juga memakan waktu sejam lebih, belum macet dan lainnya. Sekarang aku lagi bikin plan diet plus promil lagi nih, Bund. Doanya, yaa. Eh, saling mendoakan dong. Tapi, ga tau kapan. 10 hari lagi udah Ramadhan. Semoga bs turun BB, ya. Dan, melatih diri untuk positif thinking. Mengontrol diri. Menyembuhkan diri sendiri. Self healing. Dibawah tertera foto janin kosong.

504 Các câu trả lời

semangat yaa bunda.. Allah pasti punya rencana yg lebih baik, yg penting terus berdoa, usaha, ikhtiar dan ikhlas.. kehamilan pertamaku jg BO dan di kuret di uk 8week, rasa nya sedih dan posisi suami lagi di luar kota, sampe suami mendadak pulg, alhmdulilah nya dpt dokter yg nyemangatin, aku pp kerja naik motor aku pikir dulu krna itu tp dokter bilang ini bukan kelelahan setelah pembuahan tp krna kualitas sel telur dan sperma saat pembuahan kurg baik, pasca kuret dokter ngasih saran untuk minum asam folat untuk aku dan suami, alhmdulilah nya lagi jg suami selalu nguatin aku, dia bilang memang belum rejeki, nnti kita usaha lagi, klo gagal kita coba terus, walau aku masih suka nyalahin diri sendiri krna gag bisa jaga kndungan. Tp setelah kuret mama ku jatuh sakit parah, jd harus bolak balik urus ke dokter, walau akhirnya mama ku harus ninggalin aku jg untuk selama nya 3 bulan setelah kuret. Aku tambah nyalahin diri sendiri, mungkin aku punya salah atau dosa sampai harus ngalamin kehilangan 2x seperti ini. Tp aku tersadar maksud Allah bukan itu, aku harus kehilangan calon bayiku krna untuk urus mama ku, kalau saat itu aku hamil pasti aku gag akan bisa bakti ke mama ku, dan aku coba ikhlas, berserah diri sama Allah, mohon ampun kalau masa laluku punya salah. Dan benar 1 bulan setelah mama ku tiada aku positif hamil, dan skrg alhmdulilah mudah"an ini bner" titipan yg sudah dipercayakan Allah buat ku dan suami. Jd bunda jgn pernah menyalahkan diri sendiri yaa, pasti itu memang sudah rencana Allah, kita ttp harus semangat dan positif thinking sama Allah yaa ..

saya juga gitu bun dlu karna saya flak sedikit efek pindahan ankat bak yg ada baju nya 5 biji karna kandungan baru 3 bulan kata nya cuma ada kantong nya bayi nya ga ada sempet mau di kuret juga udah di kasih kertas buat ttd .. tapi aku kekeh dah suami nurut ga ikutin kata dokter aku bilang ke suami untuk pindah rs aja soalnya di situ bnyak perakteknya aku ngeri takut dan akhirnya aku balik lagi ke bidan yg aku biasa cek kata bidan ia ini begedit avum ada kantong gda bayi aku masih ga percaya karna aku ngerasa bayi ku ada dan akhirnya aku pindah rs .. jadwal dokter dah mau abis aku kebagian pas terakhir dan alhmdulillah nya berkah doa dan kesabaran aku berserah diri sma allah slalu beristigfar pas jalan mau ke rs pas nyampe di periksa bayi yg tdi ga ada di kantong nya akhirnya ada dan aktif nya alhmdulillah allah maha segala nya dokter ku pun bilang jgn langsung percaya walaupun itu dokter soalnya batin anak sma ibu lebih kuat alhmdulillah nya tiap bulan rutin dan akhirnya lahir normal skrng anak ku dah mau usia 4 tahun rasa syukur tiada henti ku ucapkan bnyak pelajaran yg di dapat dan bnyak pengalaman juga buat bunda yg sabar ea bun allah maha baik alhmdulillah nya skrng aku lagi hamil anak ke 2 allah memberikan rejeki lagi untuk aku dan suami kalau inget anak pertama sedih bun rasanya nyerah tapi karna batin kita sma anak kuat itulah jawabnya allah maha baik dan allah maha segalanya

sabar bunda dan tetap smangat, insyaAllah Allah akan ngasih yg trbaik, pngalaman sama dg sy, bedanya sy g tau penyebab keguguran sy 😅 tepat 1 th prnikahan sy telat 9 hari, seneng bgt donk langsung priksa dokter trnyata blom kliatan apa2 dirujuklah 2 minggu kmudian utk usg lagi, dan 4 hari stlah usg tadi tiba2 sy ngeflek tapi posisi sy g tau kalau ngeflek, jadi masih sy pakek naek motor, eh bbrapa jam kmudian pndarahan kyk mens mana di rumah sndirian suami kerja dan jauh dr kluarga, selang bbrapa jam langsung kluar gumpalan... lemes dan g bisa apa2 liat gumpalannya, sy bawa k dokter di usg trnyata rahim sy uda g jelas antara darah ato sisa janin, kasih penguat dan bedrest slama 2 minggu, 2 minggu k dokter lagi di usg uda kosong rahim sy, tinggal sisa jaringan dikit, dokter sy tanyai penyebabnya juga g bisa mastiin dg jelas pnyebabnya krn posisi uda kluar smua janinnya, katanya bisa BO ato bisa juga krn tdk brkembang.. stlah itu dirujuk utk kuret, stlah kuret langsung disuruh promil lagi ma dokternya.. alhamdulillah selang 5 bulan isi lagi, dan di saat kita bner2 uda siap scara mental dan dewasa. kita dulunya sering brantem bun krn masalav spele, bahkan saat tau hamil kita masih ragu bisa g sih ngecukupin kebutuhannya nanti, padahal 1 sisi kita juga ingin bgt punya anak, tapi saat kita bner2 siap scara mental dan bner2 uda dewas dg rumah tangga kita diberi amanah oleh Allah. jadi bunda smangat ya prcaya Allah sudah mnyiapkan smuanya di waktu yg terbaik 😘

terima kasih atas sharing ceritanya, ya, Bunda.

Bun, jaga kebersihan dan kesehatan juga berat badan kita ya. Semua untuk kebaikan kita sendiri dan orang2 yang mengasihi kita. Saya semenjak dinyatakan hamil langsung "bodo amat" sama kerjaan. Saat nya pulang ya pulang jam 5 teng. Yang biasanya lembur bisa 3-4 kali sebulan, ini tidak pernah lagi, paling kalo kepepet hanya 1 kali dalam sebulan. Saya ga mau naik motor lagi.. Saya langsung request sama suami naik mobil ke kantor. Krn sempet nyoba pake motor, perut tergoncang2, ga nyaman banget. Apalagi msh hamil muda. Alhasil sampe sekarang sdh 37 minggu, msh naik mobil ma suami walaupun hrs bayar ongkos LEBIH MAHAL. Bodo amat, mo dibilang manja atau duit menipis. Jangan sampai terjadi yang tidak2 sama janin ku. Makan makanan sehat, meski mahal dan boros. Ndapapa.. Buat kita dan janin.. Alhasil janin ku sudah 3,1 kg sekarang. Kata dokter sudah kegemukan dan saya disarankan diet. Hehe.. Tak apa, wajar krn memang menjelang kelahiran. Jaga kebersihan organ intim bun. Saya hamil tua keputihan semakin banyak dan gatal, tapi langsung saya konsultasikan ke dokter. Disarankan banyak makan youghurt krn mengandung bakteri baik hingga bakteri jahat di organ intim bisa mati. Sering2 ganti CD. 1 hari saya bisa 3-4 kali ganti. Lalu menjelang kelahiran ini dokter memberikan obat minum dosis tunggal, puji Tuhan gatalnya hilang walaupun keputihan masih keluar. (wajar karna untuk persiapan serviks melahirkan) Semangat!

Bund, apapun diagnosis dokter, masih bs diperbaiki kok, dokterkan sama kayak kita manusia biasa, hanya saja beliau memang belajar lebih tentang ilmu itu. Jangan lelah buat berdoa, minta sama yang Maha Kuasa, Maha Memberi, Maha Pengasih kepada setiap hambanya yg mau berusaha. Percaya bunda adalah wanita yg oaling beruntung karena sudab pernah mendapat titipan calon janin didalam perut bunda, ad banyak wanita yg bertahun2 menikah, menghabiskan banyak uang untuk promil, tp masih blm dikaruniai juga. Kita cm disuruh bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Jangan pesimis, jangan negatif thinking bunda.. tetao semangat kalau bunda akan bisa hamil dan punya anak lagi 🤗. Percayalaha, Tuhan Yang Maha Esa, jauh lebih mengerti apa yg kita butuhkan saat ini, ad hikmah dibalik semuanya.. Ketika kita bisa ikhlas menerima segala takdir-Nya, insyaAllah akan digantikan dengan yg jauh jauh jauh lebih baik 🤗🤗🤗 Semoga lekas sembuh ya bunda. Saya juga yg termasuk pernah dinyatakan BO pada kehamilan pertama karena janin tidak berkembang, awalnya jg saya sedih, terpukul, sama seperti yg bunda rasakan. Tp saya coba bangkit, anak itu hanya titipan, semua yg kita miliki itu hanya titipan Yang Maha Kuasa, Allah lah pemilik segalanya, jadi wajar kalau Beliau bisa mengbambilnya kapan saja.... 🤗🤗🤗 Tetap jadi wanita yg kuat ya bunda, semoga Allah segera memberi amanah untuk bunda dan suami 😇😇😇

ikut nangis bacanya bun, karna saya pernah di posisi bunda tapi beda kasus dr keguguran dan berakhir kemo sampai pernah d vonis ga bs hamil lagi. sampai saya suruh suami utk menikah lg saja pdhl usia pernikahan kami msh sangat dini karna sehabis nikah kami ga kosong dan lgsg d beri kepercayaan. tapi Allah blm berkehendak. tapi itulah takdir bun, semua yang Allah punya klo bukan milik kt bisa di ambil kapan saja sama yg maha kuasa. jika bunda Islam, yg pertama bunda harus banyak sabar, memang ga semudah itu pun saya pun sbulan menangis trs ga terima bun karna keguguran dan berlanjut 3x kuret dan kemo. cm mau gimana bun, itu ujian pertama dlm rumah tangga utk melihat kesetiaan dan kesigapan suami jg. kedua bunda intropeksi dan banyak meminta maaf kepada Allah, sehabis itu banyak2 sedekah bun dan tahajud. InsyaAllah semua di permudah spt saya bun. banyak keajaiban yg terjadi bunda. karna kesabaran kunci kita jg bun. sakit bunda Allah ganti dengan pahala dan sabar bunda Allah ganti dengan smua yang bunda ga duga2 nantinya. ikhlas bun.. Alhamdulillah saya sudah slesai kemo dan ga boleh hamil dlu 1 tahun stelah kami bersabar Alhamdulillah mencoba dan lgsg hamil bun skrg sudah jalan 5 bulan. Bunda harus kuat di luar banyak yang lebih parah. Insyaallah Allah maha penyayang bun, klo bunda ikhlas Allah gantikan dengan yg lebih baik. semangat bundaaaaa, ikhtiar dan jangan lelah utk berdoa 😊

masya-Allah. Terima kasih sharing pengalamannya, Bund. Sehat-sehat ya debay dan bumil. :)))

Mbak. I feel you. Saya tau rasanya seperti apa krn saya juga kehilangan janin yg sangat saya jaga sejak tau hamil. Saya juga sedang belajar untuk berdamai dengan diri sendiri agar tidak iri dengan wanita2 lain yg kehamilannya baik2 saja tidak ada hambatan dan perjuangan. Kadang masih suka nangis sendiri kalo ngeliat kebahagiaan org pamer hasil USG di sosmed, trus mikir, kenapa aku harus merasakan kehilangan sedangkan dia nggak. Trus kadang mikir juga, kenapa kehamilan pertamaku justru lgsg kehilangan, kenapa wanita itu bisa hamil 3x tanpa merasakan kehilangan. Saya ngeluarin janin dan dikuret hari jumat 21 Juni lalu, saya juga merasakan gimana sakitnya kontraksi perut itu ketika ingin mengeluarkan janin nya. Sisa kuret masih ada, darah masih keluar, hati masih sakit. Saya bahkan menutup diri, saya berhenti main sosmed krn akan membuat saya semakin sakit hati. Sekarang harus mengulang lg semuanya dari awal, harus pola hidup sehat lg, harus menunggu hamil lg entah kapan. semangat terus mbak untuk kita semua calon ibu kuat yang merasakan bagaimana sakitnya kehilangan sesuatu hal yg kita nantikan. Saya yakin, kita semua adalah orang2 kuat. Semoga Tuhan segera memberikan dan mempercayakan anak lg pada kita dalam waktu dekat. Siapkan hati, siapkan diri dan siapkan mental. Mulai belajar hidup positif agar di jauhi dari perasaan stress

Yang sabar ya bund, semoga bunda dan suami bisa iklas semoga dengan iklas bisa cepat mendapatkan gantinya. cerita sedikit ya bund : Saya sempat merasakan hamil UK 39week padahal kurang 1 minggu lagi HPL kelahiran bayi ku tapi Allah berkehendak lain bund baby ku meninggal di dalam kandungan atau IUFD. kehamilan pertama ku dan calon cucu pertama bagi orang tua dan menantu yang ingin sekali cepat menimang cucu karna faktor umur yang sudah tua. terasa tersambar petir saya bund mengetahui bayi saya meninggal padahal saya dan suami sudah semaksimal mungkin menjaga dan merawatnya bahkan tak sedikit uang yang keluar tiada artinya untuk calon anak bund. Januari saya lahiran secara SC karna kondisi saya yang sudah tidak kuat kalo lahiran normal bund, sedih rasanya melahirkan tanpa suara tangisan bayi saya dan kondisi saya seketika tambah drop. Saya dan suami hanya bisa iklas dan berdoa semoga bayi saya di surga dan mendoakan yang terbaik untuknya. setelah melahirkan bulan Februari saya melewati masa nifas & mens. pada bulan Maret Alhamdulillah saya hamil lagi bund sekarang usia kandungan saya 18week bund. Semoga debay saya bisa sehat dan kuat bund sampai lahiran karna saya juga ingin sekali bisa punya anak dan pelengkap kebahagian untuk keluarga kecil kami. Semoga bunda juga cepat di beri rejeki anak lagi ya bund. Aamiin

iya bun untuk tabungan di akhirat. sabar ya bun, semoga debay yg sekarang sehat sehat sampe lahir, bundanya jg sehat. aamiin klo ketahuan penyebabnyakan kita bisa antisipasi bun, tuk kehamilan berikutnya. waktu baca sempat khawatir karena saya lg hamil 36 week, riwayat pendarahan jg. semoga sehat sampe lahir nanti. aamiin

Semngat bun , aku udah 2x hamil oertama keguguran uk 4bln dan kuret. Kosong 2bln hamil lagi bahagiiiiiia banget .. ngejalanin nya tpi di usia 8bln aku kontraksi dan lahiran normal prematur anak ku kekuar miss v udah di gunting tpi syg Allah lebih syg sama debay nya dan dia bernafas di dunia pertama dan terakhir kali nya .. down bun waktu di jahit ngak pakek bius aku liatin aja si debay samoe nangis kalo debay nya nangis subhanallah alangkah bahagia nya jarum benang panjaang itu pasti ngak ada rasa sama sekali. Aku trauma sngaaat trauma mau maraah sama siapa mau sholat blm 40 hari ini kejadian 24 april 2017. Sampe tgl 24 april 2019 aku blm hamil2 lagi. Dan alhamdulillah terakhir aku mens tgl 10april awal mens dan ngak kunjung mens aku tespack samar positif nangis haru bahagia nya ya Allah tpi syg di uk 5w 6d aku flek mnggu lebih sampe inep di rs yg seharus nya uk 7week pas di usg 5 week dan pulang lah aku karna flek udah berenti kmren usg bun baru aja yg seharusnya usia kehamilan seharusnya 10 week malah hanya 7week dan di vonis dr aku bo bun astagfirullahalaziiim aku down bun harus kuret lagi ??? Kehilangan anak lagi ????? Tapi aku bertahan liat 1mnggu lagi mudah2an debay berkembang bun semua mohon doanya. Tpi kalo Allah berkendak lain aku pun ngak bisa apa2 lagi mencoba tersenyum walau sakit 😊

Sabar ya say... Selalu percaya kalau Allah akan memberikan sesuatu di waktu yg tepat. Aku juga pertama dlu BO... N org2 bilang kalau aku kekurusan malah... Tiap org liat bawaannya aq kurang gizi mulu. Suka sebel. Pas pertama hamil baru mo priksa dokter eeehh udah ambrol duluan. Malah pas dibawa ke RS diagnosanya hamil anggur atau mola n kalau bener itu observasinya lama lo bun gx boleh punya anaknya. Pdhl udah 1than nikah. Nah pas perjuangan nyari tempat buat kuret ternyata bukan mola tp BO. Sempet stres udah pendarahan, harus rujuk ke RS gede (pikirannya kaya sakit parah) trs ngurus BPJS susaaaahh. 5 hari itu aq blm bsa kuret. Jaringan masih ddalem. Tp alhamdulillah malah pas nyerah ngurus BPJS dpt klinik bagus murah deket lagi. N ternyata cuma BO langsung kuret. 1 minggu blm bersih pendarahan trs kuret lagi. Abis itu kontrol cek HCG gx nol2. Pdhl harus bersih sampe 0. Abis itu dibawa santai... 2blnan kemudian iseng2 cek pake tespack sisa cek HCG... Eeh alhamdulillah positif. Skg udah 26 minggu n sehat. Masih kurus n ada riwayat keputihan jg... So, dibawa enjoy ya say... Jgn terlalu mikir omongan yg aneh2. Dokter aja kadang bisa salah apalagi yg gx ngerti n sok ngerti... Dibawa mantep n seneng.... Psikologis pengaruh jg soalnya...

Câu hỏi phổ biến