Melahirkan Anak Pertama
Hai bunda, saya ingin menceritakan pengalaman saya mengenai kelahiran anak pertama saya. HPL saya 12 Desember 2019, di minggu ke 36 saya periksa usg seperti biasa. Kaget lah saya, karena menurut dokter ketuban saya sudah berkurang dan rembes. Saya diminta untuk kontrol satu minggu lagi atau saat merasa gerakan janin berkurang tanpa menunggu satu minggu. Selama satu minggu itu saya tidak merasakan apapun, tetapi fikiran saya jadi tidak karuan karena takut terjadi apa-apa. Akhirnya, waktu kontrol tiba dan ternyata ketubanku sudah hampir habis. Kamis malam saya langsung diinduksi lewat pil. Sampai jumat pagi ternyata hanya ada satu pembukaan. Kemudian induksi beralih lewat infus saat jumat siang. Masya Alloh, ternyata begitu nikmat rasanya kontraksi itu. Saya yang memang tidak bisa menahan sakit terus menangis. Malam Sabtu jam 10 pembukaan hanya menjadi dua. Suami saya dipanggil dan diminta persetujuan untuk tindakan caesar esok pagi jam 6, dikarenakan tenaga saya yang habis dan detak jantung janin tidak stabil. Saya yang mendengarnya merasa sedikit lebih tenang,, karena saya pikir infus induksi akan dicabut dan saya tidak akan kesakitan lagi. Tak berapa lama, infus induksi memang dicabut dan diganti dengan infus biasa. Tapi ternyata oh ternyata, efeknya tidak langsung hilang. saya masih merasakan kontraksi yang luar biasa. Saya menanyakan ke perawat, berapa lama efek infusnya hilang, dan mereka mengatakan sekitar satu jam. Okelah, saya mencoba rileks dan menahan sakit selama satu jam itu. Beruntung, suami dan ibu saya selalu di samping saya dan kasih suport terus. Sampai jam 11 malam ternyata kontraksi makin menjadi. Dasar saya yang cengeng, semalaman saya nangis dan teriak-teriak. Harapanku saat itu, cepat pagi dan cepat operasi biar saya nggak sakit lagi. Saya nangis dan menahan sakit sampai tidak sadar. Entah ketiduran atau pingsan ??intinya malam itu terasa sangat lama. Saat adzan subuh, saya hanya berfikir sebentar lagi jam operasi. Sebentar lagi bertemu adek kecil yang selama ini masih di perut. Setelah shubuh, saat di cek VT tiba tiba saya sudah pembukaan 9. Saya masih menangis karena kontraksi rasanya begitu kuat. Akhirnya, dokter memutuskan untuk tindakan vakum karena tenaga saya yang sudah habis. Sabtu, 23 November 2019 Jam 7.30 pagi, tindakan vakum dilakukan. Dan lahirlah anak pertama saya pada pukul 07.45. Kata orang, di vakum itu rasa nya sangat menyakitkan. Alhamdulillah, saya tidak terlalu merasakan sakitnya. Mungkin karena sudah terlalu lama merasakan sakit saat induksi, jadi saat vakum tidak terlalu terasa. Bonus jahitan, jangan ditanya. Pasti banyak, tapi saya bahagia karena bisa bersama si kecilku. Yukk bunda, sharing gimana caranya biar jahitan cepat sembuh dan biar nyaman untuk kegiatan sehari-hari. Karena saya orangnya parnoan, jadi sampai 2 minggu ini saya masih agak takut untuk beraktifitas kembali seperti biasa.
mom to be