Yuk mampir yuk !

Curhat yaa.. Kali ini aku bukan mau cerita soal parenting. Aku 3 bersaudara, aku anak bungsu dan punya kakak pertama cowo dan kakak tengah cewe. Kami semua udah menikah. Singkat cerita, Papaku beragama muslim dan sebelumnya ibuku beragama hindu, saat ingin menikah ibuku memutuskan utk mualaf. Alhamdulillah kami bertiga terlahir sbg muslim. Kami tumbuh dengan ajaran agama yg baik, ibu dan papaku sgt mendalami agama dan menurunkan ke kami apa saja norma agama dan ilmunya. Setelah dewasa, kami semua sudah sampai di waktu menikah, kakakku yg cowo menikah dengan istrinya yg seorang katolik dan ikut menganut agama istrinya. Sementara kakakku yg cewe menikah dan menganut agama suaminya yaitu hindu. Hanya aku yg bertahan pada agamaku dan bersuamikan seorang budha yang aku ajak ke agamaku. Selama kami memutuskan menikah, keluarga inti kami terbilang masih akur dan kompak, papa ibuku sgt menghargai pilihan anaknya dan ga memaksakan kehendak. Beliau selalu mengajarkan kebaikan adalah yg utama. Untuk apa kita beragama kalo kita tidak punya akhlak dan moral sbg manusia? Seperti org yg ga punya agama kata mereka. Kami merayakan natal, nyepi, dan lebaran tiap tahun. Bahkan orgtuaku sgt sayang sama menantunya tanpa membeda bedakan dan melihat agama yg kami anut. Semenjak menikah, keluarga besar kami sgt benci dengan kami (kecuali aku). Kakak2ku dibilang kafir dan murtad. Bahkan ga di anggap keluarga. Tiap ada acara selalu ga di undang, ga pernah di ajak ikut perkumpulan keluarga dan ga di masukin di group keluarga, dihina dan ga ada harga dirinya di mata keluarga besar. Begitupun orangtua ku yg selalu di caci karna di anggap ga pantas jd orgtua krn membiarkan anak anaknya berpindah agama. Aku bisa tiap minggu ngeliat eyang dan tante2 ku memaki ibuku dan papaku, tiap mereka kerumah pasti selalu memaki meski mereka tau apa yg mereka lakukan ga akan mengubah takdir yg sudah terjadi. Aku besar dari orgtua yg paling sabar dan s u p e r b a i k. Mereka ga pernah menjudge kami, ga pernah merendahkan kami, dan ga pernah menganggap org lain itu jahat. Sehingga kami tumbuh menjadi anak yang menganggap semua agama itu sama. Sama2 mengajarkan kebaikan dan hanya cara beribadahnya aja yg berbeda. Kami mentoleransi siapapun ga peduli apa agama yg mereka anut, bahkan dgn pemikiran yg seprti ini kami bisa melihat orglain dgn seribu kebaikannya krn ketaatannya beragama. Kakak2ku semenjak sudah menikah walopun mereka ga memeluk agama islam lagi, aku bisa melihat mereka ga berubah. Mereka ttp rajin sedekah, santuni anak panti asuhan, mendalami agama mereka, bahkan ditambahkan dgn rasa extra sabar yg luas dan bijak dalam menanggapi cemooh org lain. Itu yg buat papa ibuku selalu bersyukur karna mereka ga berubah menjadi buruk bahkan menjadi lebih baik. Lalu apa yg harus di sesalkan? Mereka menjalani pilihan mereka dgn sgt baik. Bulan depan kakaku yg cowo akan pindah ke aussie karna semenjak tinggal disana 2 tahun yg lalu saat kuliah, dia merasa disana ga ada yg namanya pemojokan soal agama. Dia ga pernah di hina hanya karna agama yg dia anut. Dia di hargai karna kebaikannya tnp melihat apa agamanya. Sementara kakaku yg cewe lagi ngurus visa nya utk ikut suaminya ke bangkok. Aku tau mereka udah di ujung lelah, menghadapi keluarga dan org2 yg memandang mereka sebelah mata. "Saat kita memilih pindah agama, kita adalah org yg paling berdosa yg akan masuk neraka dan berhak di bully selama hidup" aku menilai kebanyakan org indonesia seperti ini.

1 Trả lời
 profile icon
Viết phản hồi

karena lingkungan kita yg membuat pindah agama itu menjadi sebuah "kesalahan" sih bun padahal, yang menjalani ya mereka, kenapa yg repot malah yg lain. kalau aku sih lebih suka melihat orang lain nyaman dengan apa yang mereka rasakan, baik rasa nyaman dalam bekeluarga, sekolah, kerja atau beribadah. jadi, aku salut sama keluarga bunda, yang sangat Bhinneka Tunggal Ika. salam semangat ya buat bunda dan keluarga. sehat sehat ya

Đọc thêm
10mo trước

Aaaa terimakasih banyak bun, perlu bgt loh kalimat seperti ini secara di sekeliling kami mau itu dekat atau jauh rasanya sulit untuk bagi pengertian seperti pemikiran bunda. huhuhu! ... sehat selalu jg ya bun untuk bunda dan semua keluarga, terimakasih sudah ngasih kalimat ini ke keluarga kami 💕