Pentingnya mengASIhi untuk memberikan asi untuk bayi
Bismillah~ Kadang suka sedih karena takut ASI kebayakan foremilk ketimbang hindmilk tapi ketika dicek pupnya selalu berwarna kuning. Alhamdulillah, syukurlah. Kadang lagi jika lingkungan kurang mendukung, kurang mensupport busui bawaannya susah nahan tangis padahal dalam hati sudah berkata, "jangan nangis nanti ASI mu rasanya tidak enak bagi si kecil" tapi tetap saja tumpah air mata. Lagi, jika pagi hari malas makan karna berat ngantuknya habis begadang disitu juga berfikir lagi ketika menyusui "ASI ku ada nutrisinya ngga ya buat dia" sambil menatap dalam-dalam bola matanya. Ketika dia rewel saat menyusui tapi dia masih haus, sebagai ibu baru saya kebingungan "anak ini kenapa, maunya apa". Karena egois masih tinggi (biasaaa mamud) dan pentingnya mengASIhi berkecamuk, apapun keadaannya, apapun situasinya saya tetap mengASIhi. Jika tidak, saya akan menyalahkan diri sendiri dan memeluk seraya menangis minta maaf. Bahkan kadang setiap satu jam sekali atau sudah lebih dari 3 jam saya khawatir "kok kaka belum nyusu?" Akhirnya saya 'jejellilah' (baca: memasukkan langsung puting kedalam mulut bayi) agar mau menyusui. Kata² takut bayik turun bobotnya, takut terkena penyakit kuning, takut kurang memberikan yang terbaik, takut, takut, takut selalu menghantui. Saking pentingnya mengASIhi, demi anak sehat saya rela berkorban apapun. Meskipun terkadang, saya merasa saya bodoh sebagai seorang bunda untuknya. Tapi saya berfikir kembali bahwa tidak ada ibu yang bodoh melainkan ibu yang masih dalam tahap belajar. Seakan-akan ibu adalah seorang murid, anak adalah gurunya. Tapi memang itulah kenyataannya. Terimakasih anakku, kau telah mengajarkan bunda bagaimana seharusnya merawatmu. Semoga papa dan bunda bisa memberikan yang terbaik untukmu dari kamu bayi hingga dewasa kelak. Dan semangat terus untuk ibu-ibu di seluruh dunia yang sedang berjuang memberikan ASI ekslusif nya maupun hingga masa 2 tahunnya. Dengan sedikit rasa kasihmu bu, itu sudah sangat-sangat berarti untuknya. Apapun alasannya. Semangat!!! Dedicated to my son: Kiano Al-Yasyfiqw Mizan #pentingnyamengASIhiTAP