Mgkin suami bunda juga berada di posisi bunda. Sebenar nya pacaran itu masa2 utk saling mengenal, sayang banget klo tidak pacaran dulu heheheh..
Jadi gini, bukan sifat asli nya keluar, tapi memang begitu org nya, cuma kamu belum mengenal dia lebih dalam. Nama nya manusia, awal2 pasti menunjukkan hal2 baik untuk menarik hati org lain, lama2 setelah terbiasa, ya mulai menyesuaikan diri. mgkin suami bunda jg punya oemikiran yg sama dgn bunda, baru tau ternyata bunda dan keluarga nya seperti ini yahh,, jadi masi butuh adaptasi dan saling memahami. Bunda dan suami masih perlu belajar saling memahami, mengontrol emosi, mengesampingkan ego, dan belajar menerima dan saling melengkapi kekurangan pasangan. Awal2 pernikahan memang begitu rata2, apalg bunda tidak melalui fase pacaran yg menurut aku lumayan penting utk saling mengenal sifat dan karakter pasangan lebih dalam, jadi setelah menikah tidak kaget seperti kondisi bunda saat ini. Apalg anak masi 1 bulan kok dah mikir cerai. Cepat kali angkat bendera putih nya. Rumah tangga itu perlu di bina, bukan asal jadi gitu aja. Butuh perjuangan utk melalui naik surut nya sampai kakek nenek. Ini baru masalah kecil dlm rumah tangga lo bun, masih byk lagi yg harus di lalui. Mengenai masalah suami tidak menghargai ortu bunda, tidak tau ya kejadian nya gmn karena tidak dinjelaskan di situ, kami sebagai pihak ketiga jg tidak bisa cuma mendengar dr 1 pihak, mgkin suami tidak ada mksud demikian tp dlm pandangan bunda terlihat suami tidak menghargai ortu. Atau memang ada tindakan tersebut, itu juga bisa di bicarakan baik2, jgn terbawa emosi, belajar kesampingkan ego, dan bicarakan di saat mood dan kondisi masing2 tidak lg emosian. dan bagaimana sikap bunda terhdp ortu suami, dan bagaiman pandangan suami bunda. Semua tidak bisa secara 1 pihak.
Anonymous