Cerita Menantu Vs Mertua

Assalamualaikum Parents, Sore ini saya gak sengaja scroll kolom artikel, terbacalah artikel berikut yang sebelumnya memang sudah pernah saya baca di salahsatu akun sosmed, dan cerita ini benar-benar kisah nyata, bahkan berasal dari provinsi yg sama dengan daerah kelahiran saya. Jangan lupa siapkan tisu ya! ? https://id.theasianparent.com/perjuangan-merawat-mertua Menurutku ini menarik sekali, kenapa? 1. Maraknya bunda-bunda yang curhat kesal dengan mertuanya. 2. Coba disearch tidak sedikit loh kolom pertanyaan yang isinya berkeluh kesah tentang mertua yang otoriter, ikut campur urusan rumahtangga anaknya. 3. Sebagian bunda marah dengan suami, karena tetap saja diam-diam membiayai kehidupan orangtuanya padahal tengah menghadapi himpitan ekonomi. 4. Perhitungan saat mengeluarkan sedikit dari uangnya untuk orangtua bukan membiayai loh ya. 5. Jangankan kolom pertanyaan yang jadi tempat curhatan bahkan kolom alasan pada polling pun jadi curhatan sebagian bunda yang merasa mengalami underpressure. Nah sebagai pencerahan coba diklik linknya ya bunda. Di belahan bumi mana ada hidup yang tak dihinggapi masalah, namun bijaknya kita dg masalah yang datanglah kredit value dihadapan Allah swt. Yang bisa saya tarik hikmah dari cerita ini dan yang saya selalu pegang dalam hati saya prinsip berikut: 1. Orangtua suami memang mertua, tidak melahirkan kita memang, bahkan kadang tak paham perasaan yang kita alami, beda dgn mama kandung yang begitu memahami. Tapi orangtua suamipun adalah ORANGTUA kita juga. Sayangi ia sebagaimana kita menyayangi orangtua kandung kita. Jangan dibiarkan ada jedah "beda", karena setan mulai menghasut disana. 2. Percayalah sebagaimana ibu kandung kita merawat kita, tidak gampang! Demikian juga mertua kita merawat anak laki-lakinya. Syukur banget kalo suami yang kita nikahin selalu shalat , tidak merokok. Dsb. Maka mulailah ridho dengan apa2 yang orangtuanya lakukan, mungkin ia rindu anaknya yang bertahun2 bergantung padanya. 3. Sebagian anak begitu perhitungan memberi pada orangtuanya, padahal orangtuanya jangankan uang, nyawapun diberi, tapi gak ada nilai dihadapan anak. Anak-anak lupa seluruh harta yang dimilikipun jika diberi pada orangtuanya tak akan pernah cukup untuk membalas pengorbanan orangtua pada anaknya. Makanya saya suka miris kalo ada istri2 yang kesal krn suami memberi ibunya uang. 4. Kita suka sibuk cari jalan rezeki tambahan untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan dan papan, padahal Orangtua itu PINTU REZEKI, yah kalo males ngasih ortu/mertua ya berarti menjauhi pintu rezeki. ? 5. Percayalah memberi untuk mertua tak akan membuat kita jadi miskin, yang ada rezeki tiba2 datang dari jalan yang tak terduga. Alhamdulillah pengalaman pribadi saya dan suami. 6. Mertua yang juga orangtua kita itu adalah ladang amal besar kita, ridho saja dengan apa yang mereka lakukan. kalo mertua kurang baik, mungkin kitanya juga kurang perhatian, tapi kalo sudah baik cuma selalu saja tidak sesuai dengan timbal balik mertua pada kita, yah inilah cobaan besar yang tetap harus dengan ikhlas menjalaninya , biar Allah saja yang membalas langsung kebaikan bunda2. Percaya dihadapan Allah swt gak ada yang sia2, semua dicatat. 5. Banyak bersyukur ya bunda kalo dapet mertua yang sama baiknya dengan orangtua kandung kita, bahkan mungkin melebihi. Semoga setelah membaca cerita ini makin sering berkaca, dan yang sedang dalam konflik ini makin sering ngadu sama Sang Kuasa minta dimudahkan melewatinya, yang jelas Makin ikhlas bikin hidup makin happy loh bun, TERBUKTI! #SharingIsCaringTAP

1 Trả lời
 profile icon
Viết phản hồi

🙂