Assalamualaikum..
Perkenankan saya untuk sekedar sharing pengalaman berharga ini.
Beberapa tahun pernikahan saya dan suami amat bahagia, walaupun kami terkadang sedih karena Allah belum mengabulkan doa saya dan suami mengenai keturunan. Tepat pertengahan tahun lalu saya yang sengaja mengajukan resign dari perusahaan tempat saya bekerja, demi mengabdi kepada suami tercinta. Ada hal lain , kami memang merencanakan program kehamilan mengingat waktu itu sdh memasuki tahun ke 3. Alhamdulillah walaupun beberapa bulan masih belum rezeki , namun di akhir tahun tepatnya bulan november , kabar garis 2 sungguh sangat sangat menggembirakan. Allah menjabah doa kami!!!!
Kehamilan ini menyenangkan bagi kami, terutama saya dan suami, dan keluarga. Karena tepat 3 tahun kami menunggu, disaat teman2 saya yang diberikan kemudahan menikah langsung hamil dan sudah memiliki anak. Kami masih harus bersabar kala itu.
Selama kehamilan, yang ternyata Kembar ini aku amat bahagia. Walau mual muntah hebat hingga 4 bln, aku sungguh menikmati setiap perjalanan kehamilanku.
Hingga 32 minggu atau 8 bulan, tepat lebaran hari ke 2 ,tiba2 detak janin tidak ku rasakan, gerakan mereka melemah sejak kemarin hanya terasa kedutan bukan tendangan. Buru2 ke bidan, belum juga terdeteksi detak janin kembar . lalu aku dan suami buru2 ke IGD RS. Sungguh sedih hati ini, karena benar saja dokter mengatakan " mohon maaf ibu, mungkin 2-2nya sudah meninggal".
Ya Allah Ya Rabb... Kami masih tidak percaya. Bahwa bayi kembar ku yang ku nanti2kan hanya berumur 8 bln dikandungan. Aku harus mengakhiri kehamilanku.
Aku harus operasi Caesar 2 hari kemudian, krn induksi 1x24 jam tidaak berhasil membuatku kontraksi untuk melahirkaan secara normal.
Hancur rasanya... Menangislah aku sejadi2nya...
Tapi aku punya support system yg luar biasa seperti suami, ibuku, mertua, adik2, keluarga dan teman2 yang selalu menjadi penghiburku. Aku sadar, bahwa sebaik2nya manusia merencanakan yang terbaik, tetap Allah yang Maha berkehendak. Allah tahu segalanya yang terbaik untuk hambaNya. Sungguh tiada perkara yang manusia ketahui kecuali Allah Ta'ala.
Aku percaya, bahwa ini adalah tanda cinta Allah kepada kami. Aku dan suami percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan kami.
Dan anak kembar laki-lakiku, sudah bahagia di surga.
Semoga, kelak setelah ini Allah menitipkan lagi anak yang sholeh/sholehah, yang menjadi penenang hati kami, yang menjadi penerus keturunan kami. Aamiin Ya Rabb...
Aprilia Seina