My Pregnancy Story

Assalamualaikum bunda dan ayah sekalian.. Tiba-tiba saya kepengen cerita nih tentang pengalaman awal kehamilan saya. Jadi, saya menikah bulan September 2017. Setelah menikah, saya dan suami kesannya malah jadi kaya malu-malu dan baru melakukan hubungan suami istri pertama kali di bulan November 2017. Percaya gak percaya tapi suami memang gak mau memburu-buru soal melepas keperawanan saya, karena katanya itu moment sekali seumur hidup, dia gak mau memaksakan jika saya memang belum siap, karena gak tau kenapa saya selalu takut jika harus melakukan hubungan intim meskipun itu dengan suami saya sendiri. Makanya, waktu bulan Oktober 2017 orang-orang sekitar yang pada heboh tanya, "Udah isi belum?" padahal kan baru satu bulan menikah.. dan setiap pasangan itu pasti berbeda-beda. Apalagi dalam kondisi saat itu saya juga belum melepas perawan saya. Haha, lucu ya. Aneh tapi nyata, tapi begitulah kenyataannya. Dan saya pun merasa saat lepas perawan itu sakit banget, amat sangat malah, sampai nangis.. Entah memang karena saya manja, cengeng, lemah, pokoknya gak bisa ngebayangin kalo yang melakukan itu "masih pacar saya" bukan suami saya. Sama suami sendiri aja saya merasa takut, tegang, ngeri.. Setelah 1-2-3x berhubungan dengan suami, dia malah jadi tidak tega sama saya dan bilang, "Sudah ya kalo memang sakit terus gak usah di paksa, nanti aja kalo kamu lagi relax dan gak tegang," karena memang raut wajah saya selalu ketakutan setiap mau berhubungan. Akibatnya setelah berhubungan yg ke 2-3x, keesokannya Miss V saya bengkak sebengkak-bengkaknya.. Sampai saya periksakan ke Bidan juga karena takut, saya baca-baca juga itu terjadi karena ada 'trauma' otot Miss V karena saya tidak bisa relax dan ketakutan. Akhirnya saya harus menunggu sekitar 2 minggu sampai Miss V saya 'sembuh' tidak bengkak dan sakit lagi. Dari situ saya jadi jarang berhubungan dengan suami, kalo orang bilang kurang pemanasan makanya jadi sakit, sepertinya tidak juga. Saya merasa sudah sangat basahpun, setiap mau HB selalu sangat susah untuk Mr P masuk ke dalam Miss V saya, susah dan ujungnya jadi sakit sekali. Saya merasa ntah Miss V saya yang kelewat sempit atau Mr P suami saya yang kebesaran. Ntah lah. Makanya setiap mau HB suami jadi badmood duluan karena saya selalu langsung meringis kesakitan setiap Mr P baru mulai mau masuk. Sampai akhirnya, saya memutuskan untuk memakai pelumas alami seperti minyak VCO atau sejenis Durex Lubricant. Supaya pas mau masuk benar-benar sangat licin jadi mengurangi rasa sakitnya. Frekuensi HB saya dengan suami juga bisa di bilang sangat jarang, paling hanya 1 sampai 2x dalam 1 bulan. Itu pun selalu saat suami saya mood untuk HB saya sedang di masa tidak subur. Selain itu karena memang dari awal suami bilang kalo bisa ingin menunda dulu 1 tahun untuk punya anak. Saya sih gak masalah, karena jujur saya belum merasa nyaman dengan hubungan suami istri di ranjang. Di bulan Maret 2018 tiba-tiba di kanan dan kiri selangkangan saya timbul benjolan yang Naudzubillah amat sangat sakit, sampai saya tidak bisa berjalan. Sudah periksa sana-sini tapi tak kunjung sembuh, malah dokter memvonis aneh-aneh seperti hernia, dll. Harus di lakukan operasi, tapi saya bersikukuh tidak mau. Obat-obatan dari dokter tidak ada yang berpengaruh. Hanya mengurangi sakit nyerinya saja, tapi tidak menghilangkan benjolannya. Benjolan semakin hari semakin besar, jalan sangat sakit, di paksakan bisa tapi terpincang-pincang. Sampai akhirnya saya ikhtiar secara herbal dan agama, lambat laun akhirnya sembuh juga. Butuh waktu 3 bulan untuk benjolan itu hilang total dan tidak terasa sakit sama sekali. Kalo kata pak ustadz yang mengobati saya sih, memang saya sakit tidak wajar, wallahualam. Saya sih merasa kalo memang ada yang sengaja menghalang-halangi saya agar bisa punya hubungan rumah tangga yang harmonis dengan suami saya. Tapi kembali lagi, wallahualam. Sejak saya kembali sembuh, karena saya kasihan sama suami saya, akhirnya saya yang memulai mengajak dan merayu dia untuk berhubungan lagi, karena bayangkan selama saya sakit dia betul-betul sabar. Kami mulai lagi berhubungan tapi mungkin karena frekuensi yang amat sangat jarang, Miss V saya kembali 'asing' dan tegang sehingga sangat sulit untuk Mr P menerobos masuk. Benar-benar perjuangan kalo di ingat-ingat. Untungnya suami saya benar-benar sabar orangnya. Dia selalu menekankan kepada saya, jangan di paksa. Karena dia bilang, dia menikahi saya bukan hanya untuk berhubungan seks. Tapi menikahi saya karena tulus, ikhlas, cinta apa adanya. Tanpa sering berhubunganpun tak masalah, masih banyak waktu sampai berpuluh-puluh tahun kedepan, katanya. Karena dia maunya menikah dengan saya sampai seumur hidupnya. Tidak lama dari itu, mulai semakin banyak omongan-omongan orang yang bertanya, "Kapan hamil?" apalagi, teman-teman dan tetangga saya yang belakang baru nikah, hanya 1-2 bulan kosong langsung hamil. Disitu makin hari, saya jadi agak tertekan karena jujur, saya juga mau hamil. Siapa sih yang gak mau hamil? Dan setelah saya 'kepanasan' omongan orang, saya mulai 'memaksakan' diri saya menahan rasa sakit saat berhubungan dengan suami dengan harapan ini semua demi punya anak. Saya harus tahan, harus kuat. Harus di biasakan, gak boleh manja terus. Tapi entah mengapa, malah sejak saya punya ambisi untuk 'hamil' saya dan suami malah di sibukan dengan banyak pekerjaan sehingga membuat kami sering kelelahan dan tidak kepikiran soal berhubungan. Saya sangat ingat sekali terakhir saya berhubungan dengan suami saya itu bulan Oktober 2018 karena selalu saya catat di aplikasi haid tracker tiap saya habis berhubungan dengan suami. Setelah itu ntah bagaimana ceritanya kami jadi tidak pernah lagi berhubungan intim. Aneh, tapi nyata. Percaya gak percaya tapi itulah rumah tangga saya. Makanya saat banyak yang bertanya soal kehamilan saya, saya bingung harus jawab apa. Berhubungan aja saya tidak.. Bagaimana bisa hamil kan? Masa iya hamil sama tembok? Sampai sodara-sodara saya bilang, saya gak bisa punya anak karena saya piara kucing, jadi saya mandul. Padahal saya sudah berbulan-bulan tidak berhubungan dengan suami. Masa iya saya harus koar-koar kesemua orang masalah ranjang menjadi alasan saya belum hamil juga. Percaya gak percaya dari September 2017 sampai akhir 2018 saya HB dengan suami masih bisa di hitung jari. Bahkan genap sepuluh kali pun belum. Tapi orang lain, berspekulasi yang aneh-aneh. Pernah saya terpaksa bilang ke sodara saya kalo saya sangat jarang berhubungan, dia malah bilang katanya saya bohong, itu hanya alibi saya saja yang memang susah punya anak. Teman-teman saya juga banyak merekomendasikan saya untuk promil saja ke dokter, cek kandungan dll. Tapi saya pikir buat apa promil ke dokter kalo tidak rutin HB? Lagipula saya merasa saya sehat walafiat kok. Mens saya pun selalu teratur tidak pernah ada masalah. Saya hanya merasa penyebab saya belum hamil, karena HB jarang sekali dan setiap 'kejadian' HB selalu menjelang waktu saya akan kedatangan tamu bulanan. Makanya saya selalu positif dan menolak untuk berobat dan sejenisnya karena saya merasa tidak ada masalah kesehatan. Lalu, pada awal Januari 2019 saya berkunjung ke rumah orang tua sahabat saya, dia kebetulan sedang tinggal di rumah orang tuanya karena dia belum lama baru melahirkan anaknya yang kedua. Saat itu ketika bertemu dengan ibunya, ntah bagaimana ceritanya dia menjadi sangat ketus kepada saya, dia bertanya, "KAMU KOK UDAH SETAHUN NIKAH GAK HAMIL-HAMIL SIH??!! KAMU PENYAKITAN KALI YA MAKANYA GAK BISA HAMIL!!" Astaghfirullah.. Disitu ntah mengapa saya rasanya sangat sakit hati. Begitu banyak yang bertanya kapan saya bisa hamil, tapi tidak pernah ada yang mengucapkannya dengan nada seketus itu dan tatapan mata sesinis itu. Seolah jijik dan memandang saya begitu hina, hanya karena saya belum juga di beri kehamilan oleh Allah SWT.. Saya hanya bisa tersenyum dan diam. Gak kuat ngomong apa-apa hanya bisa nahan nangis.. Untungnya sahabat saya langsung membela saya dan secara halus mengusir ibu nya untuk tidak ikut nimbrung dengan kami. Sepulangnya dari sana, saya langsung menangis.. Gak kuat. Sampai saya akhirnya mengadu ke ibu saya, dan ke suami saya. Saya cerita pun sambil menangis. Jujur ntah kenapa sangat sakit hati Ya Allah.. Padahal saya orangnya gak gampang sakit hati. Bodo amatan. Tapi ntah kenapa kejadian itu bikin saya amat sangat sakit hati. Ibu dan suami saya hanya bisa menenangkan dan menyemangati saya. Mereka hanya bilang, bagaimanapun, kapanpun itu semua ketetapan Allah. Manusia tidak ada yang tahu kepastian datangnya jodoh, kematian, dan kehamilan. Dan setelah itu saya solat dan berdoa kepada Allah, atas kesedihan yang saya alami, jujur saat itu saya meminta keajaiban Allah SWT agar saya bisa segera di beri kepercayaan untuk hamil. Wallahualam. Selang beberapa hari, yaitu tanggal 5 Januari 2019 itu adalah hari pertama saya menstruasi di 2019. Ntah mengapa, nyeri haid saat itu amat sangat sakit gak terbayang rasa sakitnya tidak seperti biasanya. Darah mens yang keluar juga begitu banyak sekali sampai keluar banyak gumpalan-gumapalan darah sampai sebesar telapak tangan keluar saat saya pipis. Saya tidak panik karena pernah juga mengalami seperti itu, hanya waktu saya cerita ke ibu saya, ibu saya bilang suruh saya untuk periksa ke dokter kandungan. Takutnya memang ada apa-apa. Tapi haid saya yang biasanya agak lama bisa 7-10 hari, ini hanya sebentar saja, kira-kira hanya 5 hari sudah bersih total. Setelah bersih saya tidak ada feeling atau firasat apapun, saya juga sudah lama tidak buka aplikasi haid tracker jadi tidak mengecek lagi kapan saya masuk masa subur atau saat ovulasi. Lalu, suatu malam itu sudah lewat tengah malam, suami saya tiba-tiba membangunkan saya, dia merayu dan mengajak berhubungan. Tumben banget, kata saya. Sambil mengantuk dan lelah, saya berpikir sejenak lalu ingat kalo kami sudah 3 bulan tidak HB. Disitu saya tidak menolak karena saya pikir yasudahlah, kapan lagi, kasian juga suami saya. Sama seperti sebelumnya, Mr P jadi amat susah untuk bisa masuk. Saya pun bingung. Karena saya setengah sadar, saya bilang ke suami saya untuk pakai pelumas aja ya. Dan dia pun setuju-setuju saja. Saya tau dan paham betul, penggunaan pelumas seperti itu malah akan membuat kualitas sperma menurun, malah akan membuat jadi sulit hamil. Tapi bagaimana lagi, saya tidak kuat menahan perih dan sakitnya saat si Mr P berusaha masuk ke Miss V saya. Selesai berhubungan saya langsung bersih-bersih dan pipis karena saya dalam keadaan benar-benar sangat ngantuk. Sebelum-sebelumnya, saya kadang suka menunggu 5-15 menit sebelum saya bangun setelah suami saya keluar di dalam. Tapi gak tau, malam itu saya sangat risih dan ingin cepat kembali tidur. Keesokan harinya, ketika saya sedang bersih-bersih kamar. Saya baru sadar kalo Durex Lubricant yang saya pakai semalam tadi sudah kadaluarsa. Saya langsung cemas, duh bahaya gak ya? Pikir saya dalam hati. Eh benar saya, tidak lama saya kemudian merasa Miss V saya sangat sangat gatal dan tidak nyaman. Bahkan hari keesokannya lagi, keluar cairan bening berbau aneh (ini tidak bisa saya deskripsikan bagaimana baunya) kurang lebih seperti bau sperma tapi lain, lebih menyengat. Dan cairan itu tidak kental, jadi membasahi celana dalam saya seperti orang yang mengompol. Saya makin panik takutnya ini akibat pemakaian produk kadaluarsa. Saya tidak berani bilang pada suami saya, tapi saya langsung mengadu ke ibu saya. Ibu cuma menyarankan mengoles minyak zaitun untuk mengurangi gatalnya dan di cuci dengan air rebusan daun sirih. Jika masih berlanjut lebih baik ke dokter, begitu kata ibu saya, dan saya pun menurutinya. Selang 2 hari kemudian, gatalnya hilang total, dan cairan bening itu tidak lagi keluar, keputihan juga tidak lagi. Semuanya kembali normal. Namun, waktu itu saya iseng tidak sengaja membuka kembali aplikasi haid tracker. Disitu saya langsung kaget. Saya baru ngeuh kalo kemaren waktu saya HB dengan suami saya sedang pas masa ovulasi. Seumur-umur pernikahan saya dan suami belum pernah pas-pasan bisa HB di masa subur apalagi di saat ovulasi. Sejak hari itu saya jadi kepikiran, tapi saya tidak mau kegeeran. Dalam hati saya terus berdoa, Ya Allah atas kuasa-Mu mudah-mudahan 'jadi' Ya Allah, begitu kataku dalam hati. Padahal saya yakin itu mustahil. Pertama, saya pakai pelumas, mana kadaluarsa pula. Kedua, saya jelas-jelas merasa ketika suami baru saja keluar saya langsung lepas dan bangun dari ranjang, spermanya pun saya merasa langsung merembes ke paha saya dan kena kasur juga. Jadi, ah sudahlah.. saya gak mau geer tapi seneng juga karena baru pertama kali HB di masa subur. Jadi saya berharap, walau sedikit. Bulan Februari 2019, jadwal haid saya jatuh di tanggal 1 Februari kalo di lihat dari aplikasi yang saya pakai ya.. Dan selama 1 tahunan lebih saya pakai aplikasi itu, jadwal mens saya selalu akurat dan tepat waktu. Namun, hari itu saya tidak kunjung mens juga. Saya tunggu keesokan harinya, tidak mens juga. Sampai pada tanggal 4 Februari, saya merasakan hal yang tidak biasa. Entah kenapa pagi itu saya merasa sangat pusing dan mual, padahal saya sudah sarapan (soalnya saya punya maag, kalo telat makan sedikit saja pasti langsung pusing dan mual) jadi pikir saya, kenapa ya kok saya mual sekali pagi itu. Saat itu saya ada jadwal pekerjaan ke Jakarta, karena saya tinggal di Bogor, jadi saya harus naik kereta ke Jakarta. Ntah kenapa di sepanjang perjalanan, badan saya seperti meriang, sangat tidak enak. Sesampainya di lokasi pun saya malah tambah pusing, lemas, seperti mau pingsan. Khawatir keadaan saya memburuk, saya memutuskan untuk cancel perkerjaan saya dan segera pulang ke rumah. Sepanjang pulang, saya terus berpikir, kemungkinan-kemungkinan apa yang membuat saya tidak enak badan. Lalu terbersit, masa iya saya hamil? Tidak mungkin kan? Itu adalah hal yang mustahil buat saya. Tapi karena saya terus kepikiran dan tidak tenang, di jalan pulang saya mampir ke apotik dan iseng membeli testpack. Itu pun saya hanya membeli yang paling murah, merk OneMed cuma Rp 2.000; di apotik tempat saya beli. Hehehe. Karena saya berpikir toh juga gak mungkin saya hamil, jadi beli yang paling murah saja. Sampai di rumah, saya langsung istirahat dan berpikir untuk testpack besok hari saja, subuh atau paginya, jadi memang pengen test pakai urine pertama yang pekat. Tapi ntah kenapa, kok saya malah tambah galau ya? Akhirnya sekitar jam 16.00 sore hari, saya terpikir untuk menampung urine saya dan coba testpack saat itu juga. Padahal itu urine yang kesekian kali karena seharian dari pagi, tumbenan saya beser pipis melulu. Dan waktu saya baru mencelupkan sedikit saja testpacknya, Ya Allah.. Disitu saya langsung gemetar karena GARIS DUA SANGAT TEBAL LANGSUNG TERBACA! Karena saya tidak percaya, kaget dan bingung, saya gak tau harus apa selain berteriak lalu menangis di kamar mandi. Nangis sejadi-jadinya. Ini mimpi kah?! Mustahil untuk saya bisa hamil kan? Ya Allah.. Disitu saya kembali teringat perkataan ibu sahabat saya bulan lalu. Mungkin disaat itu saya sedang sakit hati, saya berdoa kepada Allah, Allah langsung mendengar doa saya dan mengabulkannya.. Allahuakbar! Maha Suci Allah! Ternyata Allah benar-benar mendengar doa hamba-Nya yang terdzalimi dan itu benar. Karena saat itu saya merasa sangat sakit hati dan terdzalimi oleh perkataan ibu sahabat saya. Alhamdulillah Ya Allah.. Sujud dan puji syukur kepada-Mu!!! Kunfayakun! Meskipun suami berencana untuk masih ingin menunda punya anak.. Meskipun drama HB saya dan suami begitu banyak.. Meskipun saat HB saya dan suami memakai lubricant kadaluarsa.. Tapi jika Allah sudah berkendak atas kuasa-Nya tidak ada yang tidak mungkin! Sekali-kalinya kami berhubungan setelah 3 bulan tidak berhubungan sama sekali, ternyata bisa langsung jadi! Benar-benar hanya SATU KALI NYA SAJA, tanpa ada ronde kedua, ketiga, HANYA SATU KALI! Allahuakbar!!! Dan mana tau juga malam itu saya sedang subur dan ovulasi, Allah menggerakan hati suami saya untuk membangunkan saya tidur dan meminta berhubungan! Seumur-umur pernikahan tidak pernah terjadi, kalo suami sudah tidur ya tidur saja pulas, tidak pernah tiba-tiba tengah malam terbangun, apalagi sampai ingin berhubungan. Semua sudah rencana Allah yang begitu indah! Alhamdulillah.. Dan sekarang usia kandungan saya sudah 25-26w. Alhamdulillah janin saya sehat, mudah-mudahan sehat selalu hingga waktu lahiran tiba. Mohon doa para bunda dan ayah sekalian ya.. Dan bagi para pejuang promil, terus semangat apapun cerita kalian, itu semua sudah skenario Allah SWT, semoga kalian tabah dan sabar dalam menjalaninya. Saya juga doakan, semoga cepat menyusul ya.. Aamiin. Harus selalu optimis dan percaya, Kunfayakun! Jika Allah sudah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin! Percaya selalu itu! InshaAllah :) Dan bagi para bumil lainnya, saling mendoakan yah Bunda-bunda, semoga kita semua sehat-sehat, selalu berada dalam lindungan Allah SWT, dan di jaga dari segala marabahaya, kemalangan dan segala musibah. Aamiin Ya Rab.. Wassalamualaikum. (Nb. Semoga gak capek ya baca cerita saya, hehe)

33 Các câu trả lời
 profile icon
Viết phản hồi

Perjalanan yg sangat panjang ya Bun hihi 🤭 selamat yaah... aku pagi resepsi MLM.a lgsung Hb tp ga masuk2 .. ke esokan pagi.a Hb lg Alhamdulillah lgsung masuk dgn susah payah ..hehe