Kamu adalah segalanya
Anak ku tersayang, dia adalah segalanya bagiku. Hari ketika aku memberitahu dirinya kalau aku sedang mengandung adiknya, dan seketika reaksinya langsung menangis. Aku tahu sudah sejak lama dia menginginkan seorang adik, hampir 8 tahun menjadi anak satu-satunya, dia selalu mengatakan kalau memiliki adik akan membuatnya tidak akan kesepian lagi. Dia sangat menantikannya, aku dapat merasakan ketulusannya setiap kali berdoa memohon agar segera di berikan seorang adik. Tapi tangisannya ketika ia mendengar tentang kehamilan ku membuatku tertegun. Itu bukan tangisan bahagia tapi kekhawatiran. Dia bertanya sambil menahan air matanya, katanya "mama gak apa-apa?" Awalnya aku bingung dengan pertanyaannya lalu dia bertanya lagi, "Mama yakin gak apa-apa kalau hamil lagi? Katanya kalau hamil dan melahirkan itu sakit banget mah, mama yakin gak apa-apa? Aku takut mama kenapa-kenapa soalnya melahirkan sakit banget, aku gak mau mama sampai kenapa-kenapa, aku gak mau mama kesakitan..." Seketika hatiku terenyuh, diatas keinginannya yang ingin menjadi seorang kakak ada kekhawatirannya kepadaku yang jauh lebih besar. Entah kebaikan apa yang sudah aku lakukan hingga Allah menitipkan seorang putra yang begitu cerdas dan mulia seperti dirinya. Sambil menahan haru, aku menjawab "Nak, mama sudah pernah melahirkan kamu dan mama sampai sekarang baik-baik aja, sakit memang saat melahirkan tapi kebahagiaan mama jauh lebih besar saat kamu lahir, begitu juga saat adik lahir nanti." Setelah itu ia menatapku beberapa saat, mungkin dia sedang berpikir tapi setelah itu dia mulai tersenyum dan bertanya sekali lagi, "Jadi aku beneran bakal punya adik?" pertanyaannya kali ini memperlihatkan kebahagiannya yang dalam, dan sekali aku menjawab dengan pasti, "Iya, insha Allah." Dan dia langsung melompat kegirangan sambil memeluk ku, berkata dengan tidak sabar menunggu adiknya nanti lahir. Menceritakan angan-angannya jika kelak adiknya lahir, bagaimana ia akan menyayanginya dan menjaganya, membantunya saat terjatuh bahkan hingga mengusilinya. Masha Allah, semoga apapun yang ia cita-citakan dapat ia wujudkan. Amin. Tapi nak, Maaf ... Mama tidak mampu menjaganya, menjaga adik yang sudah kamu dambakan hingga kita kehilangannya bahkan sebelum ia sempat melihat dunia. Maaf...