Mitoni

Sallamun'alaikum... mendadak menjadi ahli hadits dan ahli alquran yg belajar tanpa guru 🤣🤣 kenapa saya blg bgtu? karna pasti akan bnyak yg komentar "jangan ikutin omongan ustad, kyai..." "selama gak ada di hadits dan alquran smua tertolak..." "Gak ada contohny dijaman Rasulullah..." dan masih banyak lagi yg lainnya... padahal klo kita berfikir terbuka sedikiiiittt aja, kita udah tau jawabannya... buka sedikit fikiran kita, klo islam itu ada beberapa golongan.... trus mau maksain pendapat dari satu golongankah? itu baru dr golongan yg seagama blm lg yg gak seagama jadi klo bertanya ditempat umum seperti inu pasti pro kontra krna semua golongan dan agama pasti ada... 👌 jadi biasakan dan pastikan bertanya pada tempat yg benar...ini ada loh di adab bertanya 👌 trus masalah alquran dan hadits... emangnya kalian bisa baca alquran dan hadits lsg dr Allah kah? tanpa perantara ustad,kyai? itu baru cara baca, blm lagi ttg tafsirnya atau sanad dan matan ribuan hadits yg mmng kita gak mungkin hafal... makanya bersyukurlah ada teknologi yg setiap saat kita bisa buka dan cari yg sesuai dgn golongan kita... jangan sedikit2 komentarnya "gak ada dijaman nabi" , "bidah" , "semua gak dijaman/diajarkan nabi bidah dan bidah tmptny neraka" , "bidah itu gak ada dholalah dan hasanah adanya smua bidah sesat" gemes baca komentar yg bgtu2... tau kenapa? Rasulullah aja sibuk memasukan orang k syurga lah... lag koq masih ada yg sibuk memasukan orang lain k neraka... semua ada adabnya... ilmu tanpa adab ya kaya iblis... 😁 berkomentarlah yg cerdas... 😁 semangat belajar bunda... semangat berpuasa... sukses selalu buat debay yg dikandung... #ASYR #TetapDirumah #JagaJarak #TetapSehat

Bismillah, 4blanan, mitoni 7blanan dll itu mmg tdk ada dlm ajrn agama islam bun, itu hnya tradisi, tradisi tdak akan prnh bisa dicmpur dng agama, Tpi gini bun, spngetahuan saya janin akan ditiupkan ruh/nyawa saat usia kandungan kita 4blan, jdi bnyak orng yg mngdakan syukuran atas karunia Allah, bnyak skli cra / hal yg bsa kita lakukan sbgai bntuk rsa syukur bun, tdak hny dng mlakukan pngjian, misal dng mnyantuni anak yatim, atau mmbagikan makann sbgai bntuk wjud syykur apalgi skrng sdanh blan rmadhan Asal bukan mngadakan ritual" yg aneh" so far buat aku ngga mslah, aplagi kalo hanya mngadakan pngajian janin akan diprdengarkan dng lafal" ayat suci, bukan kh itu bgus bunda? Sdah diajarkan sejak dini. Kmrin saya wktu 4bln pun mengadakan acra 4bulanan, tp kita niatkan saja untuk mengucap syukur, kluarga saya mengadakan pengajian, mngundang ttngga untuk ikt mndoakan ibu dan jnin, setelah itu sdah tdak ada acra" lain, jadi tdak ada yg namnya mnyesatkn atau apa, hanya mlakukan pengajian saja, Wallahu a'lam bun, Tp krna skrng lgi msim pndemi mgkin alangkah lbih baiknya tdak mmbuat acra yg mlibatkn orng banyak, ckup dng kluarga saja Tapi smua kembali pda prinsip bunda sndiri 😊

Coba komunikasikan dengan lembut & berdo'a semoga responnya diterima bun.. Atau jika canggung coba ajak Ustadzah atau teman bunda yang sepemikiran mengenai hal ini tuk main ke rumah & komunikasikan hal ini dalam perbincangan hangat.. Cuma hati-hati dalam mengajak Ustadzah / Orang yang dipercaya tuk menjelasjannya karena saya pernah menemukan banyak orang berfatwa tanpa ilmu yang akurat tuk kebenarannya meskipun menyandang sebagai Ustad/Ustadzah di suatu daerah.. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa di dunia ini akan selalu ada orang yang berbicara tanpa ilmu / pintar berbicara & menjerumuskan orang lain dalam keburukan.. Karena saya juga pernah ditentang ibu dalam urusan agama karena suatu budaya & alhamdulillah hati ibu saya menerima karena dapat penjelasan juga dari Ustadzah & teman saya yang memang alhamdulillah lulusan pesantren juga agar meyakinkan ibu saya bahwa yang saya lakukan benar menurut aturan yang di ajarkan dalam agama.. Jika komunikasi dilakukan dengan adab yang baik, keterbukaan, keramahan insyaallah akan diterima secara perlahan jika kepada hati orang yang keras sekalipun.. Semoga Allah memudahkan yaa.. Aamiin

Bun mau tidaknya percaya atau tidaknya itu tergantung bunda sendiri bukan di ajarkan di agama islam tapi klo saya ambil sisi positifnya aja ada 2macam 4/7bulanan bun ada yang dengan cara pengajian ada juga dengan adat desa pengajian juga dengan memberi tetangga makanan gitu klo saya bukan soal mengada"tapi ambil sisi positifnya aja anggap saja makanan itu sedekah kita karna udah di lancarkan kehamilannya sampe 4/7 bulan gitu... Klo saya baca"nih bun bukannya islam juga mengatakan usia 4 bulan itu Tuhan meniupkan nyawa kepada janin kita sedangkan kita sebaiknya bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan ke janin kita sedangkan kita dengan cara berdoa entah itu tadi dengan cara pengajian bersama atau dengan suami aja gitu bun...ya tapi semua itu balik lagi sama bunda sih..klo saya dri pihak ibu sedekah makanan trus dari pihak suami mintanya di pengajian yaudah dua"nya saya lakuin dengan niatan yang positif gitu jadi gak ada cekcok dari kedua pihak

Saya juga ga ada 4 bulanan bun, cuma karna pas ibu saya ketempatan pengajian pas UK saya 4 bulan jadi sekalian ada ceramah dari ustd. Tentang harus ptuh dan mentaati orangtua. Bukan di ngajiin dll. Saya juga nganggepnya bukan 4 bulanan. Klo menurut saya gpp silahkan membahagiakan orangtua itu berpahala, tinggal sudut pandang kita aja dirubah. Maksudnya mertua sekalian menginfokan kalo ibu sebagai anaknya sudah hamil, memberitaukan kabar bahagia itu bagus to? Sekaligus berbagi rezeki, ngajarin si dedek rasa berbagi juga. Gampangnya si gitu bun, gausah dianggep acara 4 bulanan. Sembari dijelaskan ke mertuanya ibu. Saya pribadi juga bertolak belakang sama pemikiran mertua, maka dari itu saya diem2 sama mertua. Karna buat acara gituan kan juga pake biaya ga sedikit, mending uangnya ditabung buat biaya lahiran, beli perlengkapan dan aqiqah si adek 😊 Mungkin bisa membantu bunda 😊😊🙏🏼

Afwan Bunda, sya termasuk salah 1 yg kontra. Alhamdulilah dri keluarga sya maupun dri keluarga suami tdk pernah adakan acara 4 atau 7 bulanan 🙇‍♀️. Ada beberapa saran untuk bunda. Begini sja bunda, bisa ber alasan : 1. Pandemi corona (dilarang kumpulin orang2 banyak) 2. Atau yg kedua blg aja ke mamer "Apa tdk lbh baik uangnya untuk aqiqah sja bu, kalau anak laki2 kan kambingnya 2. Nnti kita adakan acara di masjid aqeqahnya 😊. Jika pun tdk berhasil, wallahualam niat kita untuk menyenangkan orangtua sja bun. Nnti saat anak sdh besar, bsa bunda ajarkan mengenai acara 4/7 bulanan yg tdk boleh. Oia bun, mengenai mamer jgn bunda yg nasihati ya. Terkadang orang tua anggap kita msh dini untuk hal2 tsb. Dicoba sja bun ajak mamer ke pengajian2 sunnah mengenai acara 4/7 bulanan, biar nnti terpikir dengan sendirinya Semangat bunda

Bismillah. Saran saya bunda berlepas diri saja dari itu semua dalam arti biarkan mertua bunda adakan acara namun bunda perbanyak istighfar dan berdoa kepada Allah. Saya juga begitu tidak mau ada acara 4/7 bulan tapi keluarga di jawa diam-diam adain acara tanpa bilang dulu ke saya. Namun Allah maha mengetahui atas segala sesuatu. Sebenarnya memang kita harus bersyukur sama Allah karena kita diberikan amanah yang masya Allah besar untuk dunia dan akhirat. Namun acara 4/7 bulanan itu tidak ada syariatnya dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan tidak ada dalil yang sahih maupun hasan jika kita harus melakukan acara seperti itu. Di hadits yang bunda lampirkan sudah jelas bahwa segala sesuatu yang dilakukan tanpa ada dalil dan contoh dari Rasulullah maka tertolak. Namun semua sesuai dengan pilihan masing-masing. Wallahul musta'an

gini ya bun, jangan fokus ke ritualnya, fokus ke syukurannya, karena Allah meniupkan ruh, menuliskan takdir dan garis hidup anak bunda itu di usia 120 harinya, disaat itu Allah gariskan umurnya, nasibnya, jodohnya, matinya .... nah sebagai orang tua kita pasti ingin dong Allah menuliskan garis hidup yg baik2 untuk anak kita? disitulah peran kita dimulai, dg ikhtiar memohon do'a yg diwakilkan oleh ustadz atau kyai yg ilmu agamanya lebih dalam yg inshaAllah lebih dekat dg Allah yg diaminkan oleh orang2 sholeh sholihah yg inshaAllah do'a itu melangit sebelum ketetapan Allah ditulis, lebih bagus lagi jika kita bersedekah makanan kepada orang2 yg sudah mendo'akan anak kita. tidak semua tradisi itu identik dg musyrik ye bun, tergantung niat dan cara kita menjalankannya.

مَا رَآَهُ الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ وَمَا رَآَهُ الْمُسْلِمُوْنَ سَيِّئاً فَهُوَ عِنْدَ اللهِ سَيِّءٌ. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Tradisi yang dianggap baik oleh umat Islam, adalah baik pula menurut Allah. Tradisi yang dianggap jelek oleh umat Islam, maka jelek pula menurut Allah.” (HR. Ahmad, Abu Ya’la dan al-Hakim).” Adanya hadits tersebut kemudian dijadikan salah satu pedoman diperbolehkannya melakukan tradisi-tradisi baik yang dilakukan turun temurun di masyarakat. Jadi, jika selamatan hamil 4 bulanan diisi dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti membaca Al-Quran dan melakukan amalan-amalan sosial, maka boleh saja dikerjakan bahkan dianjurkan.

Susah ya bun kalo udah jadi tradisi yang melekat turun temurun dari nenek moyang di Indonesia ini. Karna tradisi ini dianggap baik untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah. Dan mayoritas muslim di Indonesia menjalankan tradisi ini. Kalo gak ngikutin (acara ritual syukuran) dianggap tidak bersyukur, tidak menghargai dll. Tapi kalo bunda benar2 meyakini bahwa ini adalah perbuatan bidah yang tidak pernah Rasullulah ajarkan, beri pengertian secara baik2 dari hati ke hati bahwa ini adalah keyakinan bunda. Dan bunda ucapkan sangat berterima kasih atas kepedulian mertua. Tp ini adalah keyakinan yang bunda imani dan InsyaAllah akan selalu bersyukur kepada Allah walaupun tidak mengadakan tradisi ini. Aku juga dulu sempat sampaikan kepada ortu aku sendiri dan Alhamdulillah mereka mengerti.