Alhamdulillah VBAC ku
السالم عليكم ورمحة هللا وبركاته Alhamdulillah, telah lahir anak kedua kami seorang putri (Anak pertama putra) Bekasi Jumat, 14 Mei 2021 Pukul 22.30 WIB Umur kk sekarang 18 bulan BB 3,4 Kg (Kakak' 3 kg) PB 47 cm UK 39w 3d Riwayat sesar waktu lahiran kakak, KPD diusia 38w6d dan sudah hijau bukaan 1 tidak nambah, air ketubannya keluar terus menerus. Saat kk usia 10bln, saya telat haid 3 hari kebetulan habis nifas saya haid sudah teratur sebulan sekali jadi pas bulan itu telat 3 hari sempat kaget. Cerita pertama ke suami dengan tespek yang sudah jelas menunjukkan garis 2. Baru berani ngabarin ibu saat usia kehamilan 2 bulan, alhamdulillah ibu malah bisa menebak duluan kalo anak' sudah isi lagi. Dikehamilan ke-2 ini banyak yang tidak tahu karena saya sembunyikan termasuk rekan kerja dan tetangga, takut dapat ocehan hamil dengan jarak dekat sudah gitu pertama' sesar. 🤭 Pertama kontrol di tempat awal kk dulu. Kebetulan bidan' sedang tidak ada, hanya bidan jaga saja. Ketika melihat bekas sesar saya, langsung menyarankan lahiran ke-2 sesar lagi ini. Kontrol selanjutnya saya tidak lagi ksana, saya cari informasi melalui google mengenai bidan yang bisa membantu saya untuk vbac. Kebetulan saya tinggal di bekasi, yang sebenarnya juga ada bidan terkenal dan bisa vbac, berhubung saya menyesuaikan budget jadi saya cari yang lain. Alhamdulillah dapat info dari Google, khususnya di ulasan ada bidan yang bisa membantu lahiran normal setelah sesar, kebetulan pas saya cek lokasi' tidak jauh dari rumah, hanya 30 menit. Kontrol ke-2 ksana, tapi belum ketemu bu bidan', hanya ketemu bidan jaga. Saya utarakan niatan saya ingin vbac. Bidan jaga hanya bilang, nanti bisa konsultasi dahulu dengan ibu. Alhamdulillah pertemuan selanjutnya sudah bisa ketemu langsung dan diberikan pengarahan harus sealami mungkin jika ingin lahiran normal. Saat usia kandungan 32w ternyata si dede sungsang, dapet PR untuk sering sudut (posisi optimalisasi janin) dan diminta sebulan lg kontrol. Kebetulan saya punya BPJS dan ingin cek lab. Saya pindah kontrol sementara ke RS. Pertemuan 2x di usia 34w dan 36w. Pertemuan ke-2 sudah disarankan minggu depan SC karena kepala dede belum masuk panggul. Tetapi saya tidak lanjut. Usia kandungan sudah masuk 39w, ada rasa cemas karna gelombang cinta belum datang dan 2 hari lagi lebaran. Akhirnya saya pasrahkan ke Allah, usaha induksi alami sudah saya lakukan, dari makan nanas, durian, kiwi, gymball, hb, power walk(jarang"). Saat di hari lebaran perut bagian bawah terasa ketekan, dan jalan pun ada berasa ngeganjel. Alhamdulillah masih bisa silaturahmi ke rumah orang tua dan ke mertua. Sebelumnya dari usia 37w sudah merasakan perut kencang tetapi tidak sakit, nyeri atau keluar flek. Jadi tidak tahu itu dinamakan kontraksi palsu atau tidak. Tanggal 14 Mei 2021 (hari ke-2 lebaran) pukul 02.30 saya merasakan sakit perut. Apakah ini yang nama' gelombang cinta? (Karna saat lahiran kk sama merasakan tapi tidak intens seperti itu). Saya mulai aplikasikan untuk relax dan atur nafas. Rasa itu datang selama 1 menit dan jeda hilang 5menit, seterusnya berlanjut sampai subuh. Pagi" sudah menghubungi Ibu minta tolong untuk menitipkan kk disana, dan lanjut menghubungi bu bidan apakah ada di tempat. Sampai dibidan sekitar pukul 09.00, dicek baru bukaan 1. Untuk mempercepat bukaan saya dipasang balon, yang kata bu bidan ini induksi alami, sebenarnya agak kurang nyaman saja. Setelah dipasang saya diijinkan pulang, balik sore untuk dicek lg dan diminta untuk istirahat kalo bisa tidur supaya badan tidak lelah. Di rumah, tidurpun tak bisa karena kontraksi makin kuat di tiap waktu', sore berlalu... Akhirnya sesudah isya saya baru jalan ksana dengan membawa perlengkapan dan ditemani suami. Di sepanjang jalan setiap kontraksi datang saya minta suami untuk mengelus bagian punggung bawah, itu rasanya nikmat sekali. Sampainya dibidan, induksi balonpun dilepas dan cek pembukaan, alhamdulillah bukaan 5. Dan saya sudah diminta untuk stay. Dari bukaan 5 saya jalan" kecil di teras depan rumah bu bidan. Sekitar pukul 21.30 sudah tidak bisa jalan" lagi, karna kontraksi sudah 3 menit dan jedanya hanya sebentar. Akhirnya saya rebahan dan di cek lagi. Alhamdulillah sudah bukaan 8. Saya dipasang infus untuk menambah tenaga, disana saya masih bisa mengatur nafas. Bu bidan bilang jika ada rasa ingin mengedan bilang yaa. Tidak lama rasa itu muncul, seperti tidak bisa untuk menolaknya tidak mengedan, nafas pun hampir tidak terkontrol karena dorongan mengedan yg kuat. Saya fokuskan dan mulai atur nafas lagi, ingin rasanya mencoba teknik tiup" tapi sulit untuk mengaplikasikan. Alhasil saya hanya fokus mendengar apa yang bu bidan katakan. Disana sudah bukaan lengkap dan saya diijinkan untuk mengedan. Tarik nafas panjang lalu ngeden dengan kuat. Saat pertama mengedan masih belum bisa tapi kepala sudah nimbul dikit, ternyata masih diselimuti selaput ketuban, dipecahkan nya selaput ketuban lalu saat mengedan kedua bu bidan minta ijin ke suami saya untuk diepisiotomi. Karena bu bidan nya juga khawatir terlalu lama mengenan takut berdampak ke luka sesarnya. Kebetulan suami mendampingi saya waktu bersalin. Akhirnya saat mengedan ke-3 saya kerahkan semuanya, alhamdulillah dede lahir. Spontan saya lihat di dinding ruangan untuk mencari jam. Alhasil saya nanya suami "mas lihat HP sekarang pukul berapa?". 22.30 tepat dede keluar. Bu bidan nya malah lupa 😁. Alhamdulillah saat dede keluar langsung di taruh di atas dada saya, kata bu bidan tali pusarnya pendek. Ternyata perjuangan belum berakhir, plasenta masih di dalam dan sedang coba dikeluarkan, ternyata plasenta saya kata bu bidan menempel pada bekas jahitan sesar (mungkin bagian dalam). Jadi saat dikeluarkan plasenta' tidak utuh dan sempat dibersihkan dahulu takut ada yg tersisa atau tertinggal di dalam. Yang membantu lahiran saya ada 2 bidan, bidan yang saya percayakan dan bidan senior yang usianya terbilang sudah agak tua. Entah perut seperti apa rasanya jika dibayangkan dibersihkan oleh 2 bidan. Saya hanya bisa berdoa dan istighfar. Perjuangan ketiga saat dijahit dan merasakan sakit karna ambeien keluar. Kutanya bu bidan dapat jahitan berapa, bu bidan hanya bilang banyak. Artinya tak terhitung 😅. Walau begitu saya sangat sangat bersyukur sekali bisa merasakan proses vbac, Allah ijinkan saya untuk berjodoh lahiran dengan bidan pilihan saya. Alhamdulillah alhamdulillah masih terngiang masa" perjuangan itu. Dibalik lahiran normal dan lahiran sesar, saya merasakan perjuangan yang sama. Sama" dijahit, dan melewati masa pemulihan. Maaf jika BS saya agak panjang, dan tidak terarah. Semoga para ibu yang sedang berjuang vbac diberikan kemudahan dalam melahirkan. Dan jangan berkecil hati jika belum diijinkan untuk bisa vbac, mungkin itu pilihan terbaik dari Allah untuk ibu dan bayi. Sehat selalu untuk para pejuang... والسالم عليكم ورمحة هللا وبركاته