Perjalanan perahu cinta

Ternyata hidup bersama suami menjalani berbagai cerita dalam satu atap itu luar biasa rasanya. Bagai sebuah kapal besar beliau nahkoda dan aku penumpang yg manut segala jalan yg ia pilih. Banyak perbedaan, karena jelas kita berbeda! Seringkali terjadi pertikaian dengan permasalahan yg sebenarnya itu sepele, sangat sepele. Apapun yg menjadi tdk nyaman dimataku ataupun dimatanya pasti kita permasalahkan dan sampai pada akhirnya tak ada senyuman juga sapaan. Diam dlm 3hari, 2 hari, sehari, setengah hari, bahkan sejam sekalipun pernah dalam setahun perjalanan rumah tangga kita. Dan siapa yg bersalah pasti beliau yg akan berusaha mengucapkan kata maaf terlebih dahulu. Sebel juga benci sesaat memang iya, tapi rasa itu yg menjadi pelengkap dalam perjalanan rumah tangga kita. Ketika maaf terucap semua kegondokan serasa hilang terbawa hembusan angin yg dg tiba2 merubah ekspresi pelit senyuman menjadi tawa merekah murah meriah ? Subhanallah nikmat sekali perahu yg kami tumpangi ini, sekarang Allah lengkapi sudah dengan kehadiran adek bayi sebagai penengah pertikaian. Anak kita, yg kata suami "aku punya mainan baru sekarang, panggil aku Ayah nak! Dan panggil dia ibu, dia yg membawamu 9bulan 11hari dlm perutnya dan 2 jam berjuang melahirkanmu dalam ruang operasi." . #CeritaPernikahan

 profile icon
Viết phản hồi
Hãy là người đầu tiên trả lời